Alumni Smada Kota Kediri Salurkan Sembako kepada Kaum Disabilitas

Alumni Smada Kota Kediri Salurkan Sembako kepada Kaum Disabilitas Dari kanan, Alumni 91 Tusiana Agung (berdiri), Ketua PDKK Umi Salamah, Koordinator Alumni 91 Marwan Wahyu Widodo, dan Pengurus PDKK lainnya dengan salam inklusi-nya. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Alumni SMA 2 Kota Kediri yang tergabung dalam Ika Smada, khususnya Alumni '91, menyalurkan bantuan sembako berupa beras kepada warga disabilitas di Kabupaten Kediri yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan itu diserahkan kepada pengurus Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri (PDKK) di sekretariatnya di Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Marman Wahyu Widodo, Koordinator Alumni Smada Kota Kediri Angkatan '91 didampingi Tusiana Agung, menjelaskan bahwa bantuan beras yang disalurkan kepada Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri ini merupakan hasil donasi dari para alumni Smada tahun 1991. Menurut Marman, bantuan baras ini adalah bagian dari misi sosial yang akan terus dilakukan Alumni Smada Kota Kediri, khususnya Alumni '91, meski nanti pandemi Covid-19 sudah dinyatakan selesai.

"Kali ini kami hanya bisa mengirimkan 50 pak beras. Semoga ke depannya, bantuan yang kami salurkan bisa lebih banyak. Kami berharap, bantuan ini bisa sedikit membantu beban saudara-saudara disabilitas di Kabupaten Kediri," kata Marwan, Jumat (3/7).

Sementara itu, Umi Salamah, Ketua PDKK (Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri), menjelaskan bantuan dari Alumni Smada tahun 91 ini akan disalurkan kepada kawan-kawan yang belum mendapat bantuan dari donatur sebelumnya.

"Teman-teman Pengurus PDKK sudah mendata siapa-siapa yang akan diberi kali ini. Yang sudah pernah mendapatkan sebelumnya, kami lewati dulu. Nanti kalau ada bantuan lagi, baru beri lagi," kata Umi.

Menurut Umi, kali ini yang kebagian adalah kawan-kawan disabilitas di wilayah Kecamatan Gampengrejo, Plemahan, Purwoasri, Badas, dan Kunjang. Selanjutkan akan dibagikan di kecamatan lain. Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 4.000 disabilitas, tapi yang tergabung di PDKK baru sekitar 200 orang saja. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO