TUBAN, BANGSAONLINE.com - Seluruh bahan baku minyak mentah yang akan diolah di Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban bakal dipasok dari luar negeri.
Hal itu karena kandungan minyak dalam negeri mengandung sulfur cukup tinggi, meskipun tidak setinggi di wilayah Timur Tengah.
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
"100 persen minyak yang diolah nanti impor, salah satunya dari Venezuela, karena minyak yang dikelola lebih asam. Kalau di Indonesia dikenal minyak manis," ujar Project Coordinator GRR Tuban dari Pertamina, Kadek Ambara Jaya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (8/7).
Kilang yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara itu bakal memiliki kapasitas maksimal 300 ribu barel per hari. Untuk mensuplai kebutuhan bahan baku minyak mentah, 60 persennya dibebankan kepada mitra Pertamina, yakni PT. Rosneft Oil Company dari Rusia.
"Untuk itu, syarat menjadi partner, mitra harus memiliki ladang minyak dan kilang," imbuh Kadek.
Baca Juga: Lahan Kilang Tuban GRR Kembali Terbakar, Ini Penyebabnya
Pria kelahiran Bali itu mengatakan, Kilang Tuban nantinya akan menggunakan teknologi canggih karena mengolah minyak berat. Sedangkan produk yang hasilkan dengan kualitas euro 5. "Spek euro 5 ini tidak berbau, dan kandungan sulfurnya sangat rendah," ujarnya.
Hingga saat ini, proses pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak masih terus berjalan dan sudah mencapai sekitar 95 persen. Sisanya sekitar 30 hektare diperkirakan akan selesai pada akhir bulan ini. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News