PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya langkah melestarikan kesenian dan budaya agar terus eksis di tengah pandemi Covid-19, Bupati Ipong Muchlissoni secara resmi me-launching Pagelaran Reyog New Normal yang digelar setiap tanggal 11, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Ponorogo, Jumat (10/7).
"Selama 4 bulan ini semua tidak bisa beraktivitas secara normal. Masyarakat banyak yang resah karena ekonomi mereka menjadi terpuruk dan sampai kapan pandemi ini akan berakhir," ujar Bupati Ipong Munchlissoni dalam sambutannya saat membuka acara.
Baca Juga: Reog Ponorogo Resmi Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Bangga
"Dan pada malam hari ini, Gebyag Reyog atau pembukaan kembali digelar di tengah pandemi. Maka, kita harus menaati protokol kesehatan di era baru kehidupan Reyog yang kita sebut Reyog New Normal. Jadi Reyogan serentak setiap tanggal 11 nanti, setiap kecamatan menggelar satu Reyog di salah satu desa dan harus di halaman balai desa, tidak di lapangan," ucap Ipong membuka acara.
Menurut Ipong, ada beberapa aturan yang wajib ditaati untuk mengendalikan jumlah penonton yang hadir. Yang terpenting, ketentuan physical distancing tidak boleh dilupakan. Supaya tidak berjubel, maka tempat juga dibatasi luasnya.
Ia berharap dengan adanya hiburan new normal bisa meningkatkan imun tubuh, sehingga virus Covid-19 tidak mudah masuk ke tubuh manusia. "Virus Covid-19 tidak akan masuk ke tubuh yang sehat dan imunnya terjaga, sehingga masyarakat Ponorogo bisa tetap berbahagia,: katanya.
Baca Juga: Pilkada Ponorogo, Survei ARCI: Sugiri Sancoko Unggul Jauh dari Ipong
"Semangat kita untuk melaksanakan dan melestarikan warisan leluhur tetap bisa kita laksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Ipong juga mengumumkan bahwa Kirab Pusaka dan Pagelaran Reyog pada Grebeg Suro 2020 ditiadakan, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. (nov/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News