SUMENEP, BANGSAONLNE.com - Carut marut pendistribusian BBM untuk PLN di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, mendapat atensi serius dari Pemerhati Kebijakan Publik Sumenep, Hery Zhamaon.
Hery menganggap kebijakan PLN mengalihkan distribusi BBM dari menggunakan perahu kecil ke kapal tanker tidak profesional, karena menimbulkan permasalahan baru.
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
"Yang terjadi sekarang ini, banyak masyarakat yang dirugikan. Mestinya PLN jauh sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah dan kajian perencanaan yang matang dan mempertimbangkan tentang letak geografis di masing-masing pulau," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Dia menilai PLN terlalu prematur melakukan pengalihan distribusi BBM dengan menggunakan kapal tanker. "Mestinya PLN tidak perlu terburu-buru beralih dengan menggunakan kapal tanker yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat, khususnya masyarakat kepulauan yang merasakan dampak pemadaman," katanya.
"Jika sudah terjadi seperti ini, baru PLN akan melakukan evaluasi," kritiknya.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
Sementara itu, Manajer PLN wilayah Sumenep, Agus Widodo, menjelaskan kendala distribusi BBM ke kepulauan adalah adanya peralihan dari transportir lama ke transportir baru. Sehingga masih membutuhkan perbaikan-perbaikan dan evaluasi secara komprehensif.
"Ya mas, ini kan siklus baru yang awalnya kami dalam pendistribusiannya menggunakan armada perahu kecil, lalu kemudian kami beralih dengan mengunakan tanker. Nah penggunaan tanker itu adalah kebijakan pusat yang mengacu pada safety atau keamanan," jelasnya.
Terpisah, pihak transportir yang biasa menyuplai ke beberapa kepulauan di Sumenep, Indra mengatakan, bahwa suplai BBM tidak pernah mengalami keterlambatan selama dirinya menjadi transportir. Ia menegaskan telah bekerja sesuai dengan order atau permintaan yang telah ditetapkan oleh masing-masing kepulauan.
Baca Juga: Peringatan HGN 2024, Wabup Sumenep: Peran Guru sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban
Menurutnya, suplai BBM menyesuaikan dengan karakter geografis kepulauan, serta menyesuaikan dengan order yang merujuk kepada data yang sudah ada.
"Nah, itulah dasar kami bekerja, yakni bekerja dengan cara yang profesionalisme, yang menguntungkan ke perusahaan dan tidak merugikan konsumen. Bagi kami, konsumen itu adalah raja yang harus dilayani dengan baik dan sempurna," katanya.
"Kami bekerja menjadi transportir di BBM sudah teruji dan sudah puluhan tahun. Dan kami bekerja di atas rekomendasi yang sah dan butuh keseriusan dalam menanganinya agar konsumen tidak lari ke transportir lain," pungkasnya. (aln/zar)
Baca Juga: Bupati Sumenep Terbitkan SE Penggunaan QR Code untuk BBM Subsidi, ini Kendaraan yang Wajib Daftar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News