Gubernur Khofifah: Seluruh OPD Harus Satu Frekuensi Tangani Dampak Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Gubernur Khofifah: Seluruh OPD Harus Satu Frekuensi Tangani Dampak Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa melakukan sosialisasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2021. Ia meminta seluruh organisasi perangkat daerah () satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan, melakukan inovasi dan terobosan baru untuk mencari solusi akibat dampak Covid-19.

"Sama seperti yang disampaikan Presiden, bahwa sense of crisis, feeling, dan frekuensi kita harus sama. Jangan pakai cara kerja yang sama dan sektoral seperti sebelumnya. Semua harus saling berinovasi, kolaborasi, dan mencari terobosan baru agar penyebaran covid terkendali sementara pemulihan ekonomi tertangani," ungkap dalam rillis yang diterima BANGSAONLINE.COM Sabtu (25/7/2020).

mengatakan, seluruh harus memaksimalkan energi dan jaringan strategisnya untuk mencari terobosan agar pemulihan ekonomi Jatim segera dapat dilaksanakan dan penyebaran covid-19 dapat dikendalikan. Menurutnya, perlu inovasi dan terobosan di luar kebiasaan agar ekonomi Jatim bisa segera pulih akibat terpaan Covid-19.

Memang betul bahwa satu sisi dalam pelaksanaannya pengelolaan keuangan harus tertib dan tetap efisien. Namun hal itu tidak berarti membuat kerja pemerintah menjadi rumit, lamban dan bertele-tele. Dalam bekerja, tambah dia, harus menyiapkan berbagai shortcut agar lebih lincah dalam bekerja dan melayani tetapi tetap dalam koridor peraturan perundangan yang betlaku.

"Eksekusi di lapangan harus sesuai dengan urgensi krisis. Poinnya adalah kita semua harus lari, harus bekerja keras namun tetap tertib aturan," imbuhnya. Oleh karena itu, lanjut , mau tidak mau, siap tidak siap, seluruh harus segera melakukan adaptasi cara kerja dan menyusun strategi yang disesuaikan dengan kondisi kekinian. Seluruh potensi dan energi yang dimiliki harus ada signifikansinya untuk pemulihan ekonomi Jatim yang mengalami turbulensi akibat badai Covid-19.

Gubernur menyebut bahwa ada beberapa sektor yang termasuk dalam kategori terdampak atau potential looser akibat pandemi Covid-19, di antaranya usaha mikro dan menenagah, transportasi, keuangan, konstruksi, dan pariwisata. Sementara sektor yang diprediksi akan tumbuh di antaranya sektor tekstil dan produk tekstil, sektor kimia, farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman berbasis agro, sektor elektronik, jasa telekomunikasi, serta sektor logistik.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO