Pemkot Surabaya Gelar Rapid dan Swab Test Massal di Pasar Pabean, 5 Reaktif

Pemkot Surabaya Gelar Rapid dan Swab Test Massal di Pasar Pabean, 5 Reaktif Para pedagang ikan di Pasar Pabean sedang menjalani rapid test dan swab test massal. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melakukan tes massal yang ditujukan kepada pasar tradisional. Setelah menggelar rapid dan swab test massal di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan pada pekan lalu, kali ini giliran Pasar Pabean, Sabtu (25/7).

Kepala Satpol PP Eddy Christijanto mengatakan total ada 347 orang yang di-rapid test. Mereka terdiri dari pedagang ikan di Pasar Pabean dan di Jalan Panggung. Selain itu, pengunjung serta supplier ikan yang sedang mengirim ikan basah juga ikut di-rapid.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Hasilnya, dari 347 orang tersebut, 47 orang hasil rapid test-nya adalah reaktif. Mereka yang dinyatakan reaktif langsung dilakukan swab test. Mereka yang reaktif kan belum tentu positif Covid-19. Tetapi sementara ini mereka diinapkan di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil swab keluar,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, rapid test disertai swab ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan. Menurutnya, memang gencar untuk menekan potensi penyebaran Covid-19. Salah satu sasarannya adalah pasar-pasar tradisional.

“Sehingga kita melakukan testing di pasar yang ada di Kota Surabaya. Kemarin Keputran, sekarang di Pabean. Tujuan Kita adalah untuk melihat langkah apa yang harus dilakukan,” terangnya.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Tidak hanya itu, upaya ini masih akan terus berlanjut. Selain di Pasar Keputran Utara, Pasar Keputran Selatan dan Pasar Pabean, rapid test dan swab test sangat memungkinkan dilakukan di pasar tradisional yang lain. “Selanjutnya Kita akan terus bergerak. Kita akan melihat potensi mana yang memang harus Kita treatment,” lanjut mantan Kepala BPB Linmas ini.

Bahkan, tidak henti-hentinya mengimbau agar seluruh warga menerapkan protokol kesehatan. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini, Eddy menegaskan warga harus patuh memakai masker, sering cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta saling menjaga jarak di mana pun berada.

“Untuk kegiatan dilakukan sekitar tiga jam mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dan dilaksanakan di sisi Kali Mas yang berseberangan dengan Jembatan Merah Plasa,” tegasnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Eddy menceritakan, personel dari Satpol PP, BPB Linmas, tenaga medis dari Dinas Kesehatan, TNI serta kepolisian ini langsung berpencar. Mereka bertugas menutup seluruh akses masuk dan keluar dari kawasan itu. Hasilnya, banyak orang yang ingin menghindar berusaha pergi. Tetapi mereka tidak bisa ke mana-mana karena akses jalan sudah ditutup.

“Mereka hanya diizinkan keluar dari lokasi itu jika memiliki bukti surat telah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan non-reaktif. Akhirnya, mau tidak mau mereka pun mengikuti rapid test,” urainya.

Sementara itu, Kepala Pasar Pabean Mustajab Ali Munir mengatakan, sasaran rapid test dan swab test adalah pedagang ikan. Ia menerangkan, pedagang ikan di Pasar Pabean sekitar 150 orang. “Dari pendataan Kami, dari pedagang Pasar Pabean yang di-rapid test, lima yang hasilnya reaktif,” katanya. (ian)

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO