KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Buang sampah di sungai ternyata bukan monopoli warga kota saja. Warga desa pun sudah ketularan ikut-ikutan buang sampah di sungai. Tidak hanya sampah rumah tangga saja, sampah popok/pamper sekali pakai, baju bekas, dan plastik banyak dijumpai di sungai. Hal itu membuat para relawan prihatin. Padahal, imbauan jangan buang sampah di sungai sudah digaungkan sejak lama.
Melihat kenyataan itu, para Relawan Jogo Kali yang dimotori oleh relawan EPPI (Eks. Pramuka Putra Putri Indonesia) Kediri didukung penuh oleh Wild Water Indonesia Kediri, FKH (Forum Kediri Hijau), serta Karang Taruna Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri tergerak untuk membersihkan.
Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Minggu (2/8/2020) pagi, para relawan itu melakukan giat bersih-bersih sampah di Sungai Tempuran di Barat Sumber Soko, Desa Menang. Meski jauh masuk pinggiran desa, sungai kecil yang berhulu dari Sumber Soko, dasar sungainya dipenuhi sampah. Satu demi satu sampah itu diangkat. Sebelumnya, para relawan ini sudah membersihkan sampah di Sungai Mantren.
Koordinator EPPI, Beny Prasetya menjelaskan bahwa giat bersih-bersih sampah di sungai akan terus dilakukan bersama lintas komunitas. Menurut Beny, menjaga sungai menjadi penting, karena air adalah sumber kehidupan.
"Mengutip pernyataan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, ada pepatah Jawa bilang 'Urip itu mestinya gawe urup'. Artinya, kita hidup untuk saling menghidupkan. Ikan punya hak untuk hidup, keberagaman hayati di sungai punya hak untuk hidup. Manfaat lainnya, kalau banyak ikan di sungai, saat hari Minggu tidak perlu liburan jauh-jauh, karena bisa memancing di sungai," tegasnya.
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024
"Kami para relawan akan terus bergerak. Kami sadar, tanpa dukungan dari pemerintah apalah artinya giat ini. Makanya, kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa yang dilewati sungai, khususnya di wilayah Kediri," pungkasnya. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News