GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tak bisa dipungkiri, partai politik (parpol) pemilik kursi di parlemen (DPRD) Gresik, selain yang memiliki otoritas memberangkatkan pasangan calon (paslon), juga menjadi lokomotif penggerak massa dukungan untuk memenangkan paslon yang mereka usung pada Pilbup Gresik 2020.
Meski belum resmi mendaftar dan ditetapkan KPU, namun sudah dipastikan Pilbup Gresik 2020 bakal diikuti 2 kontestan. Yakni paslon Moh. Qosim dan Asluchul Alif dengan akronim "QA", dan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah dengan akronim "Niat".
BACA JUGA:
- 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
- Suara Parpol Koalisi Pengusung Gus Yani Jeblok di Pemilu, Kemungkinan Usung Figur Baru di Pilkada
- Ketua Golkar Gresik Ungkap Rencana 5 Parpol Bangun Koalisi Besar Jelang Pilkada, Usung Wajah Baru?
- Jelang Pilkada Gresik 2024, Gerindra Mulai Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain
Pasangan QA sementara mendapatkan rekomendasi (rekom) dari PKB dengan 13 kursi dan Gerindra dengan 8 kursi di DPRD Gresik. Total 21 kursi.
Sementara untuk pasangan Niat sementara mengantongi rekomendasi dari Golkar dengan 8 kursi, Nasdem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, dan PAN 3 kursi. Total 20 kursi.
Sedangkan sisa 2 parpol, yakni PDIP dengan 6 kursi dan PPP dengan 3 kursi di DPRD Gresik, sejauh ini belum menurunkan rekom. Namun, 2 parpol tersebut sudah bergabung ke kubu Niat.
Lantas, apakah parpol pengusung tersebut bisa menjadi lokomotif yang mampu menggerakkan gerbong dan massanya untuk memenangkan paslon yang diusung di Pilbup Gresik 2020?
Ketua DPD Golkar Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim mengungkapkan, partainya akan membentuk tim internal yang akan ditugaskan untuk menggerakan mesin partai, mulai tingkat kabupaten hingga desa.
Dikatakan Anha, sapaan akrabnya, Golkar Gresik memiliki kader riil di semua desa untuk menggalang kekuatan dukungan melalui kader penggerak teritorial desa (karakterdes).