GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pasangan bacabup dan bacawabup Gresik yang diusung koalisi PKB dan Gerindra, Moh. Qosim dan Asluchul Alif, menggelar deklarasi di Hotel @Home Gresik Kota Baru (GKB), Senin (10/8).
Sebelumnya, pasangan QA juga mangadakan khatmil Qur'an, serta santunan yatim dan piatu di Posko Kemenangan QA, Jalan Kalimantan, GKB Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Selanjutnya, QA menggelar jumpa pers didampingi oleh sejumlah pengurus PKB dan Gerindra.
Qosim yang mendapatkan porsi pertama menyampaikan, bahwa deklarasi PKB dan Gerindra ini digelar pasca turunnya rekomendasi (rekom) dari DPP. "Deklarasi yang QA lakukan pada hari Senin Pon 10 Agustus ini ibarat sebuah perjalanan. Diawali dengan do'a dan santunan yatim piatu," katanya.
"Deklarasi kami awali dengan nuansa religi, kirim doa terhadap orang yang pernah berjasa terhadap Gresik seperti KH. Ahmad Muhammad Alhammad, para kiai, pendiri Gresik, dan orangtua Q A," imbuhnya.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Qosim menyatakan, bahwa maju pada Pilbup 2020 akan selalu mempertahankan hasil karya baik para pemimpin Gresik sebelumnya, dan menciptakan inovasi baru.
"Langkah ini, lantaran hidup tak berjalan mundur. Gresik kota santri dan wali akan tetap bertahan. Sementara industri modern tetap jalan," terangnya.
Pada kesempatan ini, Qosim juga menanggapi pertanyaan BANGSAONLINE.com soal adanya dua kader PKB yang sama-sama maju Pilbup Gresik. Selain Qosim, juga ada Fandi Akhmad Yani yang berpasangan dengan Aminatun Habibah.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Pengusaha di Gresik ini Santuni Ratusan Anak Yatim
Menurut Qosim, hal itu sudah klir dengan turunnya rekom PKB untuk dirinya. Sementara Fandi Akhmad Yani maju dari parpol lain. "Jadi sudah klir, PKB hanya Qosim yang maju, tak ada kader lain yang maju lewat PKB," terangnya.
Karena rekom DPP untuk dirinya, Qosim menegaskan akan ada sanksi bagi para kader yang tak patuh. Sebab, salah satu diktum dalam rekom DPP adalah tegak lurus. "Harus ikuti perintah DPP. Siapa yang tak patuh dan ikut perintah DPP, akan ada sanksi," katanya.
Saat ini, lanjut Qosim, PKB Gresik telah memproses pergantian antar waktu (PAW) Fandi Akhmad Yani dari jabatan Ketua DPRD Gresik sebagai konsekuensi.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Sementara Alif menanggapi pertanyaan BANGSAONLINE.com, terkait kemungkinan adanya partai lain yang bergabung untuk mengusung QA. Menurut Alif, sampai saat ini koalisi pengusung QA sudah fix hanya PKB dan Gerindra.
Meski demikian, Alif menegaskan masih membuka pintu bagi parpol lain yang ingin bergabung ke QA. Sebab, masih ada parpol yang rekomnya belum turun, dan rekom baru berupa surat tugas. "Jadi, masih terbuka lebar parpol lain ikut gabung," katanya.
Terkait target, Alif mengungkapkan bahwa QA dalam Pilbup Gresik 2020 mematok bisa meraup suara hingga 70 persen. "Target QA menang 70 persen perolehan suara. Ini realistis dari hasil mapping kami di setiap kecamatan," terangnya.
Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Senada, Qosim juga mengatakan target 70 persen itu realistis. Sebab, target itu mengacu hasil survei dari sejumlah lembaga yang digandeng QA seperti The Republik Institute, Pusdeham, serta lembaga survey lainnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News