
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - PC Ansor Bangil mengancam akan menutup Yayasan Pendidikan Al Hamidy di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Mereka menduga adanya penyebaran ideologi khilafah atau HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dari yayasan tersebut.
Kamis (20/08) pagi, sebanyak 150 anggota Banser telah berangkat beriringan dari Markas Bangil dengan mengendarai sepeda motor, pikap, dan mobil. Kedatangan mereka untuk melakukan pengecekan terhadap aktivitas yayasan tersebut.
Baca Juga: Keren, Pasuruan Punya Sirkuit Motocross Bertaraf Nasional, Diberi Nama Sirkuit Putra Airlangga
Pemberangkatan tersebut dikoordinatori langsung oleh Ketua PC Ansor Bangil H. Saad Muafi atau akrab disapa Gus Afi.
Penggerebekan pertama dilakukan di kediaman Abdul Halim (AH), salah satu tokoh HTI yang menghina Mursyid Thoriqoh al Mu’tabarah an Nahdliyah, Habib Luthfi Al Kaff.
Menurut Gus Afi, kedatangannya ke rumah Abdul Halim itu untuk mempertanyakan unggahan yang bersangkutan di facebook. “Kami ingin bertabayyun atas unggahannya di medsos yang menjelek-jelekkan Habib Luthfi,” kata Gus Afi saat tiba di lokasi.
Baca Juga: Ketua PSSI Pasuruan Angkat Bicara Soal Kericuhan Persekabpas Vs Tornado FC
Benar saja, di rumah Abdul Halim, Banser menemukan sejumlah simbol-simbol berupa bendera HTI, poster, majalah, yang dicurigai mengarah ke ideologi khilafah.
“Kami tabayyun dan dia mengaku bahwa di sini menjadi tempat penyebaran ideologi khilafah (HTI),” ujar Gus Afi.
Ada Foto Presiden Jokowi Dicoret-coret
Baca Juga: Diduga ada Kebocoran Elpiji 3 Kg, Warung Soto Lamongan di Pasuruan Terbakar
Setelah dari kediaman Abdul Halim, Banser kemudian bergeser ke tempat yang diduga menjadi penyebaran ideologi khilafah lainnya, yakni sebuah yayasan pendidikan di Desa Kalisat.
Di sana, Banser menemukan foto Presiden Joko Widodo dicoret-coret, kemudian tidak memiliki bendera merah putih, dan foto wakil presiden masih belum diganti.
Bahkan, kepala sekolah yayasan tersebut saat ditanya siapa nama wakil presiden Republik Indonedia, yang bersangkutan pun tak hafal.
Baca Juga: Demo Warga dan LSM soal Dampak Tambang Sirtu di Sumberejo Pasuruan Sempat Diwarnai Baku Hantam
"Wakil Presidennya Muhammad Amien Rais, eh maaf lupa, maklum udah tua," ucap Abdussalam sambil berlagak lupa.
Beberapa polisi yang ikut mengamankan aksi Banser pun langsung mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain foto Presiden yang dicoret-coret.
Gus Afi juga telah melaporkan 2 orang ke polisi yang diduga menjadi aktor penyebaran ideologi khilafah di wilayah Kecamatan Rembang.
Baca Juga: Stadion Pogar Bangil Jalani Assesment Jelang Pertandingan Liga Nusantara, Ini Hasilnya
“Yang kedua, saya nanti juga akan mengirim surat resmi ke Kemenag untuk mencabut izin sekolah. Karena mereka menyebarkan ideologi khilafah dengan berlindung di balik lembaga pendidikan,” tegas Gus Afi.
Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, sudah menerima laporan dari Banser. Ia memastikan setelah ini polisi akan langsung memproses laporan tersebut. “Kami akan melakukan pemanggilan saksi-saksi awal dulu,” kata Rofiq. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News