Khofifah: Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren Berikan Bekal Profesional dan Kekuatan Spiritual

Khofifah: Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren Berikan Bekal Profesional dan Kekuatan Spiritual Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, menyampaikan pesan dan motivasi kepada ratusan Wisudawan dan Wisudawati Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC).

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, menyampaikan pesan dan motivasi kepada ratusan Wisudawan dan Wisudawati Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), akan pentingnya perguruan tinggi berbasis pesantren.

"Kalau dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur, masih nomor 15. Kenapa banyak di antara mereka, SDM-SDM kualitatif, berdedikasi, karakter moralitas yang luar biasa mondoknya di pesantren salaf," ujar di depan wisudawan wisudawati IKHAC di Pacet Mojokerto, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

mengaku sudah berdiksusi dengan pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS), dan sudah membicarakan dengan Presiden Jokowi, terkait parameter mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM), ternyata berdasarkan basis ijazah.

"Pak Presiden setuju, dan Saya sudah bilang dengan Pak Presiden, kalau mereka itu sudah 6 tahun di pesantren, lalu tidak mendapatkan ijazah formal dari pemerintah, masa harus ikut kejar paket C, terus berapa lama lagi mereka masuk ke jenjang perguruan tinggi?," terang gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

"Pak Presiden setuju, kita mengkomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengkomunasikan dengan Menteri Agama setuju, namun keputusan yang akan dijadikan referensi atas persetujuan itu belum turun. Maka menyiapkan perguruan tinggi berbasis pesantren itu menjadi penting," urainya.

"Karena ini akan berseiring dengan bagaimana masuk perguruan tinggi kalau tidak keluar kejar paket C," katanya.

"Akhirnya jika ini secara komulatif masuk di dalam BPS, tidak punya kejar paket C, yang secara keilmuan sangat mendalam, leadership-nya apalagi, dari kecerdasan sosialnya luar biasa, karakter akhlaknya luar biasa, tapi karena tidak punya ijazah, maka berpengaruh keluar IPM yang dipotret dunia, dipotret indonesia melalui BPS," tegasnya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Karena sejarah, ini penting bagaimana pesantren menjadi pagar perjuangan sampai indonesia merdeka," pungkas .

Sekadar diketahui, kunjungan didampingi Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Jawa Timur, Dr. Hudiyono, M.Si., dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jatim Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T. dalam rangka wisuda perdana sarjana dan pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) di Pacet Mojokerto, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

IKHAC, Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang dipimpin oleh KH Asep Saifuddin ini, telah mewisuda 473 wisudawan dan wisudawati, dan 10 di antaranya adalah wisudawan wisudawati berasal dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO