KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Batu Hj. Dewanti Rumpoko bersama Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan dan perangkat Desa Sumberejo mengunjungi Lembaga Pendidikan Al-Izzah di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Selasa (1/8) siang.
Kedatangan orang nomor satu di Kota Batu ini guna memastikan informasi yang menyatakan adanya salah satu santri yang konfirm positif Covid-19.
Baca Juga: Musrenbang Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sepakati 65 Usulan
Sebagaimana diketahui, telah beredar luas chat WhatsApp (WA) yang diduga dari orang tua santri asal Surabaya tersebut. Dalam tulisannya, orang tua siswa ini mengatakan, jika sakit yang diderita putranya diduga akibat sinusitisnya kambuh.
Selanjutnya putranya dijemput di pondok dan langsung dibawa ke RS National Hospital Surabaya sekalian di-swab test. Ternyata hasilnya positif.
Kepala Desa Sumberejo, Riyanto membenarkan, bahwa santri yang bersangkutan telah diajak pulang oleh orang tuanya, kemudian di-swab dengan hasil positif. Menurut Riyanto, ibu kandung santri tersebut sebelumnya juga positif Covid-19, dan anaknya pernah kontak dengan sang ibu.
Baca Juga: Warga Sidomulyo Terkonfirmasi Positif, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Satgas Covid-19 Lakukan Tracing
"Jadi, dari kasus ini ada klaster keluarga, bukan di Al-Izzah," ujarnya.
Riyanto meminta warganya, terutama yang berdekatan dengan Lembaga Pendidikan Al-Izzah, untuk tetap tenang dan tidak panik. "Yang penting setiap beraktivitas di luar rumah harus mematuhi protokol kesehatan, terutama pakai masker," katanya.
Sementara itu, M. Chori, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu mengungkapkan, dinkes sudah melakukan tracing kepada setiap orang yang kontak erat dengan pasien.
Baca Juga: DPD Apersi Jawa Timur Gelar Raperda 2021 di Kota Batu
"Kebetulan ada 3 santri yang dilakukan swab dan telah menjalani isolasi sejak tanggal 23 Agustus 2020. Karena yang bersangkutan ada kontak erat serta ada gejala mengarah ke suspect, sehingga harus dilakukan di-swab test," ujarnya.
Sedangkan untuk keluarga yang kontak erat, pihaknya berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya.
Dihubungi terpisah, Gus Imron, Ketua Pokja Pesantren di Kota Batu yang membawahi 37 pesantren mengaku sudah menghubungi pengasuh SMP Al Izzah. "Sudah. Saya sudah berkomunikasi dengan pihak pengasuh dan masalah ini sudah ditangani oleh orang tua santri," ujarnya.
Baca Juga: Final BSF V Piala Wali Kota Batu, Atlet Tuan Rumah Borong Gelar Juara
Menurutnya, baik Al-Izzah maupun pondok pesantren lainnya di Kota Batu sudah menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, saat 3,600 santri di Kota Batu harus kembali ke pondok beberapa waktu lalu, satu per satu dari mereka diseleksi riwayat kesehatannya secara ketat.
"Saya sering katakan kepada para pengasuh pondok, bahwa pandemi ini belum berakhir. Untuk itu, protokol kesehatan harus benar-benar dipatuhi," harapnya. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News