BANGSAONLINE.com - Shaheena Shaheen, pembawa acara dan editor talk show tv milik pemerintah, Pakistan TV, ditembak mati di rumahnya. Dugaan sementara, pelaku adalah suaminya sendiri.
"Kami mencatat sebuah kasus dan memulai pencarian pembunuh jurnalis wanita ini," kata Siraj Ahmad, petugas investigasi kasus dari distrik Turbat di Balochistan, Minggu.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Shaheena Shaheen, pembawa acara talk show di stasiun televisi milik negara Pakistan Television dan editor majalah lokal, ditembak mati di rumahnya di Turbat, pada Sabtu malam.
Ahmad mengatakan keluarga Shaheen mencurigai suaminya melakukan pembunuhan itu. Shaheen menikah di pengadilan sekitar enam bulan lalu dan tinggal bersama suaminya.
Shaheen diantar ke rumah sakit dalam kondisi kritis oleh dua pria yang kemudian pergi saat dokter berusaha menyelamatkan hidupnya. Polisi kemudian mengetahui bahwa salah satu dari pria tersebut adalah suami wanita tersebut, Nawabzada Mahrab.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Penggerebekan dilakukan untuk menemukan dan menangkap suami setelah diberitahu oleh paman wanita itu tentang keterlibatannya. Pakistan dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis.
Kelompok hak asasi Reporters Without Borders menempatkan Pakistan di peringkat 145 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2020.
Sejak 1992, setidaknya 61 jurnalis Pakistan telah terbunuh sehubungan dengan pekerjaan, menurut Komite Perlindungan Jurnalis. Pada November, seorang pria lain dituduh membunuh istri jurnalisnya, Arooj Iqbal, di kota Lahore bagian timur.
Baca Juga: Bayu Wijayanto Pimpin PWI Ngawi Periode 2024-2027
Pakistan memiliki peringkat buruk pada indeks gender global. Pada 2019, itu peringkat 164 dari 167 negara di Indeks Wanita, Perdamaian dan Keamanan, hanya di atas Suriah, Afghanistan, dan Yaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News