BangsaOnline=Komisioner kompolnas/">Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala menyatakan, Presiden Joko Widodo memiliki karakter cerdas dan berbeda dengan Presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia mencontohkan cara Jokowi mengamati pengangkatan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG) menjadi Kapolri.
Baca Juga: KPK Sita Aset Senilai Rp8,1 Miliar dalam Kasus Dana Hibah Jatim
"Kita lihat justru jokowi/">Presiden Jokowi cerdas dan taking control, dan beda dengan SBY," ujar Adrianus saat diskusi di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta, Minggu (25/1/2015)
Karakter Jokowi yang ia nilai cerdas itu karena Kompolnas baru menyerahkan draft untuk calon Kapolri. Namun, dalam waktu singkat jokowi/">Presiden Jokowi langsung menyerahkan satu nama ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kompolnas sendiri saat itu baru memberikan paparan draft 4 calon Kapolri yang akan dilanjutkan dengan melakukan wawancara ke orang-orang sekeliling kandidat.
Baca Juga: Jokowi Gusar, Prabowo dan Pimpinan Parpol Tak Membela saat Masuk Presiden Terkorup Dunia
"Tiba-tiba besoknya Jokowi kirim surat ke DPR, cerdas sekali kan beliau. Kami dipakai kampanye, seakan-akan clearence itu dari kami. Padahal kami masih melakukan penelitian rekeningnya, segala macamnya," jelas Adrianus.
"Saat Budi jadi tersangka, kami (Kompolnas) dipakai namanya, clearance itu dari Kompolnas. Padahal, kami hanya beri saran. Kita nggak pernah berikan kalau dia (BG) bersih," kata Adrianus.
Jokowi pun disebut 'cerdas' karena mampu menempatkan kedudukannya di dua pihak secara bersamaan dan mencari aman. "Posisi Pak Jokowi dan SBY beda. Kalau SBY terlihat sangat pro KPK. Kalau Jokowi seperti mempergunakan KPK nabok nyilih tangan dalam rangka menjerat yang diduga bermasalah, pada kasus BG juga gitu," tutup dia.
Baca Juga: Anggota DPR RI ini Mangkir Dipanggil KPK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News