Diduga Korsleting Listrik, Shelter Tower Seluler di Lamongan Terbakar

Diduga Korsleting Listrik, Shelter Tower Seluler di Lamongan Terbakar PMK yang melakukan pembasahan di shelter yang terbakar. (foto: TRIWIYOGA/ BANGSAONLINE)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Shelter tower operator seluler di terbakar. Kebakaran sempat membuat warga panik karena tower tersebut berada di tengah permukiman.

Berdasar informasi yang dihimpun, shelter tower pemancar jaringan operator seluler yang terbakar tersebut berada di Dusun Glagah Pasar, Desa/Kecamatan Glagah. Kebakaran terjadi pada Rabu (9/9/2020) sekitar pukul 19.00 WIB

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

"Sempat takut dan cemas karena khawatir api merembet ke rumah warga sekitar sini Mas. Apalagi melihat api berada sangat tinggi dan besar," kata Sutaji, salah seorang warga yang rumahnya berhadapan dengan tower, Rabu (9/9/2020) malam.

Sutaji menambahkan, lokasi kebakaran yang berada di ketinggian dan besarnya angin yang berembus, membuat warga semakin khawatir api bakal merembet ke rumah mereka. Beruntung warga secara spontan bergotong royong memadamkan api dengan peralatan ala kadarnya.

"Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan sebelum petugas PMK datang di lokasi," kata pria yang juga menjabat sebagai ketua RT setempat itu.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Kepala Desa Glagah, Abdul Kohar menambahkan, awalnya warga mencium bau seperti kabel terbakar. Ketika menengadah, mereka melihat api disertai asap.

"Lama-kelamaan api membesar hingga hampir setinggi rumah warga setempat, kira-kira 5-6 meter dari atap warga," jelasnya.

Kohar menyebut, warga yang mengetahui peristiwa ini kemudian berusaha memadamkan api dengan air, dan beberapa tabung pemadam kebakaran serta dibantu petugas dari Polsek dan Koramil Glagah. Api dipadamkan setelah hampir 1,5 jam berkobar.

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Kohar berharap pemilik tower lebih sering mengontrol peralatan maupun fisik tower. "Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kami juga memanggil petugas kebakaran untuk melakukan pembasahan," terang Kohar.

Sementara itu, petugas jaga tower, Bambang Sunandar mengatakan, shelter peralatan tower sebelumnya dalam kondisi normal dan tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski tak ada korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir sekitar Rp 120 juta. "Dugaan awal karena korsleting arus listrik," pungkas Sunandar. (yog/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO