Lahan Rusak Akibat Proyek Museum HAM Munir, Pemilik Minta Ganti Rugi Rp 99 Juta

Lahan Rusak Akibat Proyek Museum HAM Munir, Pemilik Minta Ganti Rugi Rp 99 Juta Lahan warga yang terdampak pembangunan Museum HAM Munir.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gara-gara lahan pertaniannya rusak terdampak proyek Museum HAM Munir, dua petani asal Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, yakni M. Yusuf dan Agus Budiyanto, menuntut ganti rugi kepada pelaksana proyek senilai Rp 99 juta.

Dalam surat tuntutannya yang diketahui Wagimun Sugiyanto, Ketua Kelompok Tani Kelurahan Sisir, M. Yusuf menuliskan bahwa tanaman bawang putihnya yang terdampak seluas 1 petak dengan asumsi hasil panen 8 kuintal. Jika dijual bisa mencapai Rp 16 juta. Selain itu kompensasi lahan karena tidak bisa tanam dalam tiga kali musim senilai Rp 48 juta.

Sedangkan Agus Budiyanto mengaku dirugikan dengan rusaknya bunga kol sebanyak 5.000 tanaman yang harganya Rp 1.750 per tanaman, sehingga totalnya Rp 8,7 juta. Serta kompensasi tidak bisa tanam 3 kali panen yang ditaksir mencapai Rp 26,2 juta.

Sejumlah tokoh Kelurahan Sisir membenarkan adanya laporan dua petani tersebut. Bahkan, surat laporan itu sudah beredar luas di media sosial Facebook warga RW 06 Kelurahan Sisir.

"Itu punya para petani, Mas. Paguyuban petani Sisir sudah berkirim surat kepada investor karena merupakan dampak dari pembangunan museum. Katanya sih dalam proses ganti rugi," ujar Toni, salah seorang tokoh RW 06 Sisir.

Pelaksana proyek Museum HAM Munir, yakni PT Bara Furot Nagata belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan ini.

Sementara itu, menanggapi persoalan ini, H. Sudiono, Anggota Komisi C DPRD Kota Batu berjanji akan melakukan pengecekan ke lokasi. Pihaknya ingin mengetahui seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan akibat pembangunan Museum HAM Munir tersebut.

"Kita lihat dulu mas, seberapa besar kerusakannya," katanya. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO