SURABAYA (BangsaOnline) - Maraknya gerakan radikalisasi yang menyasar generasi muda membuat berbagai pihak prihatin. Keprihatinan itu semakin bertambah ketika gerakan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) mulai menyusup ke kampus-kampus dan sekolah untuk merekrut kader dan menyebarkan benih radikalisme. Fenomena ISIS itu membuat TNI AD tidak tinggal diam.
Di Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko mencanangkan program serbuan teritorian ke sekolah-sekolah dan kampus. Lewat program itu Pangdam menginstruksikan para komandan batalyon (Danyon), Komandan Distrik Militer (Kodim) masuk ke kampus untuk melakukan pembinaan teritorial dengan memberikan materi tentang bela negara dan menanamkan nasionalisme.
Baca Juga: Langkah Pemerintah Hadapi Krisis Pangan
Pernyataan itu disampaikan Letkol TNI Didi Suryadi, Pabandya Puanter Kodam V Brawijaya dalam Dialog terbuka Gemasaba dengan tema "Gerakan ISIS dan Antisipasi Ancamannya" di kampus UIN Sunan Ampel.
"Pangdam Brawijaya telah menandatangani MOU dengan seluruh Rektor perguruan tinggi di Jatim untuk mensosialisasikan materi bela negara dan nasionalisme di kampus-kampus. Program yang dinamakan serbuan teritorial ini penting agar generasi muda tidak tersesat pada ideologi selain Pancasila yang bisa mengancam keutuhan NKRI," tegas Letkol Didi, Selasa (27/1).
Sementara itu, Ketua DPW Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Jatim, Salim Asyhuri menjelaskan dialog tersebut digelar untuk membedah tentang ISIS yang sudah menyebarkan ajaran radikalisasi di kampus-kampus. Dengan begitu, para mahasiswa bisa mengetahui pola gerakan ISIS sehingga bisa mengantisipasinya dan tidak terjebak dalam ajaran ISIS yang mengatasnamakan jihad dan agama.
Baca Juga: TMMD Sidoarjo Resmi Ditutup, Semangat Gotong Royong Diharapkan Berlanjut
"Kami ingin agar para mahasiswa tahu pola gerakan ISIS agar tidak terhasut oleh ajarannya. Karena itu kami mengundang pihak Kodam dan akademisi. Selain itu kami juga mengundang Ustad Makruf Khozin untuk menjelaskan ideologi ISIS tidak terkait dengan Islam,"tutur alumni UIN Sunan Ampel ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News