Tak Ingin Kecolongan, BPBD Anggarkan Pembelian Alat Deteksi Dini Longsor Rp 1,1 Miliar

Tak Ingin Kecolongan, BPBD Anggarkan Pembelian Alat Deteksi Dini Longsor Rp 1,1 Miliar Peralatan ekstensometer dan warning system pendeteksi tanah longsor.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Tak ingin kecolongan dengan bencana tanah longsor yang kerap melanda sebagian wilayah Kota Batu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah menyiapkan pengadaan 11 alat deteksi dini tanah longsor senilai lebih kurang Rp 1,1 miliar.

"Jumlahnya ada 11 alat yang nantinya akan kami pasang di wilayah yang rawan longsor, yakni lokasi pada kelerengan yang rawan bencana dan di bawahnya lereng terdapat permukiman dan kerapatan vegetasi mulai berkurang atau jarang," ujar Gatot Noegroho, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPDB Kota Batu, Rabu (7/10).

Baca Juga: Cegah Agar Atap Sekolah Tak Lagi Ambruk, DPRD Kota Batu Minta Dinas Pendidikan Rutin Turun Lapangan

Menurut Gatot, pengadaan alat tersebut sebenarnya sudah dianggarkan sejak tahun 2017 lalu dan sudah terealisasi 2 unit. Alat tersebut saat ini sudah ditempatkan di Dusun Kekep Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji. Sementara, sisanya yang 9 unit akan ditempatkan di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji dan Desa Sumberejo Kecamatan Batu.

"Seharusnya tahun ini sudah ada pembelian alat itu. Namun karena pandemi Covid-19, sehingga banyak anggaran yang di-refocusing sehingga pengadaan alat itu kami tunda tahun depan," jelasnya.

Baca Juga: Tanah Gerak Ancam Desa Gunungsari Kota Batu

(Peralatan ekstensometer dan warning system pendeteksi tanah longsor)

Diungkapkan, harga satu set alat tersebut Rp 100 juta lebih. Untuk ekstensometernya saja sekitar Rp 55 juta dan warning sistemnya sekitar Rp 47 juta.

Adapun cara kerja alat tersebut, yakni apabila ada gerakan tanah sekitar 2 sampai dengan 3 cm yang dilewati kabel baja yang ada pada alat ekstensometer di daerah tersebut, maka kabel baja akan tertarik dan mengirimkan sinyal ke alat warning system, sehingga membunyikan alarm menandakan ada pergeseran tanah atau gerakan tanah.

Baca Juga: Jalur Provinsi Batu-Mojokerto di Sumberbrantas Tertutup Longsor

Disinggung tentang antisipasi longsor di wilayah yang belum terpasang alat ini, Gatot mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak desa, relawan desa, dan FPRB desa dalam rangka memberikan informasi dini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terutama pada daerah rawan longsor. (asa/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO