Heboh, Warga Jombang Berburu Koin Kuno

Heboh, Warga Jombang Berburu Koin Kuno Koin kuno yang ditemukan di persawahan milik Samari, warga Dusun Mojounggul, Desa/Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. foto: AAN AMRULLOH/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Lahan persawahan milik Samari (50), yang berada di Dusun Mojounggul, Desa/Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang kini ramai didatangi warga untuk berburu mata , Selasa (13/10/20).

Warga mendapatkan informasi tersebut usai pemilik lahan menemukan barang kuno yang berbentuk mata uang kepeng cina dengan harga jual yang lumayan bagus, yakni 100 ribu rupiah per kilogramnya.

Baca Juga: Sopir Truk Jadi Tersangka Tabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Jombang

Menurut pengungkapan Samari, bahwa dirinya selama puluhan tahun menggarap sawahnya, tidak pernah sekali pun menemukan benda-benda purbakala. Baru pada sebulan lalu kepingan koin kuno yang diduga peninggalan masa lampau ia temukan.

“Sebenarnya saya mau meratakan tanah karena yang pinggir jalan agak tinggi. Tapi setelah mencangkul, saya menemukan koin. Kemudian warga beramai-ramai ikut mencari dari pagi, bahkan hingga larut malam masih ada warga yang mencari koin itu,” ucapnya.

Baca Juga: Buntut Penggerebekan Oknum Polisi Mojokerto, Polres Jombang Lakukan Pemeriksaan

Salah satu warga setempat, Pitono (40), mengatakan, bahwa dirinya mencari dengan berbekal cangkul dan linggis. Ia mengorek-ngorek tanah di lahan yang belum ditanami itu.

“Kadang saya menggunakan tangan kosong untuk memilah tanah. Koin biasanya masih tersimpan dalam sebuah kendi. Tapi ada juga yang tercecer. Koin kuno ini bentuknya bulat kecil dengan lubang berbentuk kotak di tengahnya,” terangnya.

“Sampai saat ini, kurang lebih sudah ditemukan 15 kilogram koin. Lansung dijual ke pembeli dengan harga 100 ribu,” imbuh Pitono.

Baca Juga: Tersinggung, Pemuda di Jombang Sabetkan Parang ke Pelanggan Bengkel

Sementara, Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menegaskan, bahwa koin kuno yang ditemukan warga tersebut merupakan koin kepeng atau mata uang Cina. Untuk tahu dari abad berapa pihaknya mengatakan harus melakukan identifikas. 

“Kita lihat fisiknya dulu, dilihat tulisannya. Kalau dilihat itu seperti mata uang Cina, tapi kita pastikan dulu dengan identifikasi agar nanti jelas itu pada abad berapa,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui selulernya.

Menurut Wicaksono, dirinya menyayangkan perburuan benda purbakala oleh warga tersebut untuk diperjualbelikan. Seharusnya, temuan tersebut dilaporkan ke pemerintah desa dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Kepergok Curi Motor di Sawah, Pelaku Curanmor di Jombang Babak Belur Dimassa

“Bila dilaporkan, pemerintah nanti bisa memberi kompensasi penemuan. Berburu koin kuno dan memperjualbelikannya termasuk tindakan pelanggaran,” ungkapnya.

Menurutnya, terkait cagar budaya sudah diatur UU RI Nomor 11 Tahun 2010. Pada pasal 103, disebutkan setiap orang yang tanpa izin melakukan pencarian cagar budaya bisa dipenjara paling singkat 3 bulan dan paling lama 10 Tahun. Dan/atau denda minimal Rp 100 juta, maksimal Rp 1 miliar.

“Jadi, apaila tidak dilaporkan, atau malah dijual, maka masyarakat malah bisa terkena pelanggaran,” pungkasnya Wicaksono. (aan/rev)

Baca Juga: Mayat Bayi Mengapung di Sungai Brantas Gegerkan Warga Jombang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO