
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Guna mengungkap penyebab meninggalnya siswa SD setelah mengikuti vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Tim Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Kabupaten Jombang.
"Ini menyangkut vaksinasi. Jadi, kemarin kita bersama Komda KIPI melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data-data untuk mengetahui penyebab kematian siswa SD ini. Barang kali ini nantinya mengarah ke KIPI," tutur Kepala Dinas Kesehatan Jombang, drg Budi Nugroho, saat ditemui di kantornya, Rabu (29/12/21).
Baca Juga: Kenduren Duren Wonosalam 2025 Berlangsung Meriah, Wabup Jombang: Bentuk Rasa Syukur
Dikatakannya, Komda KIPI diketuai oleh dokter spesialis anak, Suwarsih. Tim tersebut juga melibatkan tenaga medis yang mempunyai kompetensi di bidang vaksinasi dan efek sampingnya.
"Untuk Tim Dinkes Jombang saya yang pimpin. Kita saat ini tengah melakukan penelusuran ke lapangan terkait riwayat penyakit anak ini, apa saja yang dilakukan setelah vaksinasi, ia mengonsumsi apa saja dan lain sebagainya. Pokoknya sampai detil," terang Budi.
Disinggung berapa lama proses untuk mengetahui penyebab kematian siswa kelas 6 SD - putra kedua pasangan Kaswan (50) dan Miyatin (58) warga asal Kecamatan ini, Budi mengatakan tidak dibatasi waktu.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Mutilasi di Jombang
"Yang mempunyai kewenangan ini Komda KIPI, nantinya akan digali data sedetil apa. Kesimpulannya juga tidak diputuskan di tingkat Jombang saja. Harus dikoordinasikan dengan Komda KIPI provinsi dan Komnas KIPI," jelasnya.
Hingga hari ini, belum ada kesimpulan terkait penyebab kematian bocah 12 tahun yang meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19 jenis Pfizer dosis pertama di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12) kemarin.
"Sampai hari ini, kami belum bisa mengambil kesimpulan. Karena masih mengumpulkan data-data. Mungkin besok ada zoom meeting dengan Komda provinsi dan Komnas untuk mencari penyebab kematian tersebut," pungkas Budi. (aan/ian)
Baca Juga: Identitas Mayat Tanpa Kepala di Jombang Temui Titik Terang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News