Harga Cabe Rawit Turun Drastis, Petani Probolinggo Mengeluh

Harga Cabe Rawit Turun Drastis, Petani Probolinggo Mengeluh Ilustrasi. (foto: ist)

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Harga cabe rawit di Kabupaten Probolinggo mengalami penurunan drastis. Akibatnya, kalangan petani mengaku rugi karena hasil panen tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.

“Nasib petani sekarang sangat memprihatinkan,” ujar seorang petani asal Desa Krejengan, Abdul Jalil (29) kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Tekan Inflasi Daerah, Pemkot Batu Gelar Gerakan Tanam Cabai

Turunnya harga cabe rawit di tingkat petani itu terjadi sejak beberapa pekan lalu. Dalam per kilonya, cabe rawit hanya dihargai sebesar Rp 8.000 sampai Rp 10.000.

“Harga sebesar itu yang jelas tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Mulai dari pembelian bibit, obat, dan jasa ongkos memetik,” katanya.

Sementara harga cabe rawit di tingkat pedagang sebesar Rp 12.000 sampai Rp 14.000 per kilo. Hal ini disampaikan oleh salah seorang pedagang, Hosnan.

Baca Juga: Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman

“Turunnya harga cabe rawit tak hanya di tingkat petani saja, tetapi juga di pasaran,” katanya.

Hosnan mengaku tidak tahu apa penyebab turunnya harga cabe rawit itu. Ia memprediksi harga cabe rawit akan terus turun hingga beberapa pekan ke depan.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Probolinggo, Endang tidak menampik jika cabe rawit mengalami penurunan harga. “Turunnya harga itu berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Probolinggo,” tandasnya.

Baca Juga: Harga Bapok di Pasar Tradisional Bangkalan Terus Melonjak, Beras Tembus Rp16 Ribu per Kg

Salah satu penyebab turunnya harga tersebut, karena stok melimpah dan perubahan iklim musim penghujan. (prb1/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO