SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di tengah pandemi seperti ini, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan berdasarkan kinerja triwulan III. Hal tersebut diharapkan mampu membantu perekomomian masyarakat Jawa Timur (Jatim) imbas dari Covid-19.
Aset Bank Jatim tumbuh13,80 persen atau Rp 82,08 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13,99 persen atau Rp 69,77 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 7,03 persen atau Rp 40,38 triliun. Untuk penyaluran kredit, kontribusi terbesar di sektor UMKM yakni Rp 6,46 triliun atau tumbuh 12,24 persen. Dan kredit korporasi Rp 10,01 triliun atau tumbuh 9,86 persen di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: BPKPAD Tuban Gelar Gebyar Pajak Daerah
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, agresivitas penyaluran kredit Bank Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi juga tertuang dalam perjanjian kerja sama dengan PT Amarta Mikro Fintech melalui metode peer to peer lending.
"Dari hasil sinergi tersebut, sampai dengan saat ini telah berhasil menyalurkan kredit kepada 2.568 debitur dengan nominal Rp 10,50 milyar yang tersebar ke seluruh pelosok desa di Jawa Timur," katanya, Kamis (22/10).
Kehadiran layanan e-channel mempermudah nasabah, melalui fasilitas mobile banking, sms banking, dan internet banking. Kemudahan juga diberikan dalam pengajuan kredit atau pembiayaan. Sejak pertengahan 2019, pihaknya telah meluncurkan e-form kredit.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis SHA Bank Jatim - Bank Banten Jadi Peluang Tingkatkan Pembangunan Daerah
"Kami juga memiliki fasilitas kredit multiguna elektronik (e-kmg), merupakan pengembangan kredit multiguna yang sudah ada sebelumnya. Beberapa keunggulan dari e-kmg antara lain kemudahan dalam pengajuan kredit melalui mobile application. Nasabah cukup memiliki rekening dan payroll gaji yang terdaftar di Bank Jatim.
Sejalan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi menyalurkan Dana Bergulir (Dagulir) dan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di beberapa Kabupaten/Kota seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek dan Pacitan.
“Sampai dengan saat ini, kami telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp 2,57 triliun kepada 15.215 debitur serta Dagulir sebesar Rp 450,13 miliar kepada 12.385 debitur,” jelasnya.
Baca Juga: Di RUPS-LB Bank Jatim, Adhy Karyono Optimistis Inisiasi KUB Perkuat Kinerja Perbankan
Berbagai upaya juga dilakukan guna membantu pemulihan ekonomi seperti pemberian releksasi, dan ketika releksasi tidak bisa maka dilakukan penyelesaian kredit. Namun sejauh ini, angka pastinya belum bisa di-share.
Bank Jatim juga berupaya untuk tetap bersinergi terhadap pemerintah dan dinas yang bersangkutan. Seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui misi dagang. Tujuannya untuk mempertemukan buyer dan seller khususnya antar daerah satu dengan daerah lainnya.
"Juga dengan Dinas Koperasi dan UKM. Sejauh ini UMKM di Jatim sangat potensial, porsi untuk UMKM belum banyak. Tapi kita ingin porsi lebih tinggi untuk UMKM," jelasnya. (diy/ian)
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News