SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-Alun Sidoarjo tahun ini beda dengan tahun sebelumnya. Jika sebelumnya diikuti ratusan peserta, kali ini dibatasi hanya 100 orang. Penyebabnya, karena saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono menjadi inspektur upacara. Hudiyono membacakan sambutan Menteri Agama RI. Disampaikan Menteri Agama, kalangan santri memiliki hari yang istimewa, tanggal 22 Oktober telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Hari Santri melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Tepat pada tanggal 22 Oktober 1945 yang lalu, tercetuslah Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik, 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Santri dan pesantren kini telah memiliki UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Undang-undang ini memberikan afirmasi, rekognisi, dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan," cetus Hudiyono membacakan sambutan Menteri Agama RI.
Selain upacara, kegiatan peringatan HSN yang sudah digelar, yakni gelar hadrah Ishari di Pendapa Delta Wibawa, 19 Oktober 2020. Selain itu, ada pemilihan Duta Santri, lomba kreasi Nadhom, lomba Selawat Al Banjari, lomba video santri, dan lomba mars kebangsaan dilakukan secara virtual, 15 hingga 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
Pada puncak peringatan HSN 2020 di Sidoarjo 31 Oktober 2020 nanti, digelar Pembacaan Sajak Santri untuk Negeri, dipusatkan di Pendapa Delta Wibawa, diikuti 18 kecamatan. Rencananya Pj. Bupati Hudiyono ikut membaca sajak bersama para santri. Acara ini disiarkan live streaming di 18 kecamatan. (sta/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News