BLITAR, BANGSAONLINE.com - Debat publik calon bupati dan wakil bupati Blitar digelar di Hotel Grand Mansion Kota Blitar, Jumat (23/10) malam. Dua pasangan calon adu argumen untuk menarik simpati masyarakat melalui program kerja mereka yang tertuang dalam visi dan misi.
Kedua pasangan calon itu adalah Rijanto-Marhaenis nomor urut 1 yang merupakan pasangan calon petahana dan Rini Syarifah-Rahmat Santoso nomor urut 2 sebagai penantang. Debat publik pertama ini mengusung tema pembangunan ekonomi, sosial, dan pendidikan dalam rangka mensejahterakan masyarakat Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir Pilbup Kediri 2024, KPU Gelar Media Briefing
Pertanyaan dari panelis yang dibacakan moderator tentang persoalan tambang galian C mendapat tanggapan berbeda dari dua pasangan calon. Pasangan nomor urut 2 yang diberi kesempatan menjawab berjanji akan mempermudah perizinan tambang.
“Bumdes dan Bumdesma akan kita kembangkan, jadi dari desa untuk naik ke atas kalau memang itu tambang kita permudah untuk masalah perizinan dan lain sebagainya,” kata calon wakil bupati Blitar nomor urut 2, Rahmat Santoso.
Menanggapi pernyataan Paslon Nomor 2, Marhaenis mengatakan bahwa tambang galian C perizinanya bukan melalui pemerintah Kabupaten, melainkan dari pemerintah Provinsi. Sehingga soal perizinan tergantung dari Pemerintah Provinsi.
Baca Juga: Debat Kedua Pilwalkot Malang, Koalisi Rakyat Peduli Wong Cilik Jadi dalam Visi-Misi Paslon Abadi
“Masalah tambang galian C memang cukup dilematis. Kita memang repot, di satu sisi masyarakat kita butuh makan namun di sisi lain kita dihadapkan dengan masalah izin,” ujarnya.
Terkait Pendidikan, kedua Paslon beradu program untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan Pendidikan. Paslon 2 berjanji akan menggratiskan Pendidikan mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi.
“Pada intinya kita menjamin sekolah mulai dari Play Grup sampai kuliah gratis. Bagi masyarakat Blitar ber KTP Blitar Kabupaten,” kata Rahmat Santoso.
Baca Juga: Debat Publik ke-2 Pilbup Nganjuk, Aushaf Fajr: Ungkap Visi-Misi dan Terobosan Tentang Desa Digdaya
Paslon 1 kemudian mempertanyakan janji Pendidikan gratis tersebut saat diberi kesempatan untuk bertanya ke Paslon lain.
“Mengingat kekuatan APBD kita sangat terbatas, kita hanya punya 2,3 triliun. Sedangkan kebutuhan masyarakat Kabupaten Blitar sangat banyak. Sehingga apakah itu benar-benar mampu untuk dilaksanakan. Jangan sampai apa yang disampaikan ternyata tidak bisa dilaksanakan,” kata Marhaenis.
Menadapat pertanyaan dari Marhaenis, Cawabup Paslon 2 Rahmat Santoso mengatakan, bukan hanya Pendidikan, bahkan kesehatan juga akan digratiskan.
Baca Juga: Inilah 7 Panelis Debat Kedua Pilgub Jatim 2024 yang Diselenggarakan KPU
“Apakah mungkin dilakukan sekolah gratis, Pendidikan gratis, kesehatan gratis, semua serba gratis. Jadi yang mau bekerja hanya untuk dirinya sendiri uang itu penghasilanya,” ujar Rahmat Santoso.
Sepanjang sesi debat Rijanto-Marhaenis banyak mengungkapkan berbagai program yang telah dilaksanakan selama kepemimpinan mereka. Diantaranya pemberian dana hibah kepada tempat ibadah sebagai bentuk komitmen Pemkab Blitar memberikan kemudahan masyarakan untuk menjalankan ibadahnya. Selain itu juga pemberian insentif bagi GTT dan PTT yang nilainya akan terus ditingkatkan sesuai kekuatan APBD.
Sementara Paslon Rini Syarifah-Rahmat Santoso menjanjikan program E-Government untuk memudahkan akses informasi dan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Baca Juga: Debat Perdana Pilwalkot Malang 2024, Inilah Visi-Misi dan Program Para Paslon
Rencananya KPU Kabupaten Blitar akan menggelar 3 kali debat. Untuk debat publik selanjutnya akan digelar pada November mendatang. (tri/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News