Webinar Bareng Ketua MPR RI, Syafiuddin: Santri Harus Tetap Aktif dan Update Perkembangan Zaman

Webinar Bareng Ketua MPR RI, Syafiuddin: Santri Harus Tetap Aktif dan Update Perkembangan Zaman H. Syafiuddin, S.Sos., saat menjadi pembicara webinar yang digelar Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Surabaya, Selasa (27/10/2020). (foto: ist)

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - H. , Anggota Komisi V DPR RI berikan apresiasi atas kontribusi santri untuk negeri. Ditegaskan bahwa santri adalah solusi masa depan sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa di masa akan datang.

Hal ini diungkapkannya saat mengisi webinar Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Surabaya bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga: Syafiuddin Ajak Kader PKB Berjuang Menangkan Pilkada Serentak 2024

Menurutnya, banyak kontribusi yang telah diberikan para santri untuk negara. Baik sebelum kemerdekaan, bahkan setelah kemerdekaan. Terlebih saat ini, banyak politikus yang notabene merupakan alumni santri pondok pesantren.

"Sekarang banyak santri-santri yang berkontribusi, seperti K.H. Ma'ruf Amin wakil presiden kita, Khofifah yang juga merupakan santriwati, serta politikus lainnya yang telah berkontribusi untuk negara," ujarnya.

Oleh karenanya, untuk menunjang hal tersebut dirinya meminta para santri untuk tetap aktif serta update perkembangan zaman, dan melek perkembangan teknologi.

Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024

"Ikuti arusnya. Agar kita tahu, arus yang berkembang saat ini baik atau tidak. Nah, kalau kita sudah bergabung dengan arus yang ada, maka kita bisa memanfaatkan arus tersebut untuk diarahkan ke hal yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat," terangnya.

Di sisi lain, pihaknya akan mendorong pemerintah untuk terus melakukan pemberdayaan pondok pesantren. "Hasilnya, Alhamdulillah dalam tahun 2021 akan ada 4 ribu titik rehab pondok pesantren dan 200 titik rehab madrasah, saya bersama Fraksi PKB sangat konsen terkait hal tersebut," ungkapnya.

Ia berharap, santri dapat mengubah mindset-nya, karena pemerintah telah memberikan pengakuan terhadap santri lewat Kepres Nomor 22 Tahun 2015 dan UU Pesantren Nomor 18/2019.

Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama

"Jadi mari para santri ini bersatu dan tidak berkecil hati, karena santri adalah sebuah jawaban dan solusi terhadap permasalahan yang kompleks di negara ini," pungkasnya. (Ida/uzi/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO