BLITAR (BangsaOnline) - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar mengalami keracunan makanan. Para siswa tersebut merasakan mual, pusing dan muntah usai mengkonsumsi jajanan pentol bakar.
Khawatir situasi semakin memburuk, pihak sekolah memutuskan membawa para korban keracunan massal tersebut ke puskesmas setempat.
Baca Juga: Kasus Keracunan Ciki Ngebul di Jawa Barat
‘’Sepertinya gejala keracunan. Kita khawatir jumlah yang mengeluh akan bertambah,’’ tutur Qoiriyatun, salah seorang guru pelajaran agama SD Negeri Klampok kepada wartawan.
Peristiwa terjadi saat jam istirahat. Gejala tidak nyaman muncul setengah jam usai pentol bakar disantap. Satu persatu siswa mengeluh mual, pusing dan beberapa diantaranya mulai muntah. Sebenarnya, kata Qoiriyatun, sekolah sudah membuat aturan melarang siswa membeli jajanan diluar sekolah.
Kebijakan tersebut terkait dengan program Adiwiyata yang berlaku di seluruh sekolah. Namun faktanya transaksi masih terjadi dari sela pagar sekolah. Sebab pihak sekolah tidak mungkin mengusir pedagang yang sudah berada di luar pagar.
Baca Juga: Mulai Terkuak, ini Penyebab Satu Keluarga di Jombang Keracunan Makanan
‘’Informasinya, pedagang pentol bakar ini juga belum lama berjualan,’’ terang Qoiriyatun.
Dalam insiden keracunan massal ini tidak sampai jatuh korban jiwa. Setelah dirawat dan membaik, perugas puskesmas memperbolehkan sebagian besar siswa untuk pulang.
Petugas puskesmas Sananwetan Wiwik Wigati membenarkan bahwa mengacu pada gejala klinis, diduga kuat para siswa mengalami keracunan.
Baca Juga: Korban Keracunan Makanan Sekeluarga di Jombang Bertambah
‘’Ciri cirinya memang mengarah pada dugaan keracunan. Saat ini sampel makanan sudah kita bawa ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Blitar,’’ tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sananwetan Komisaris Polisi Tatit Subiakto mengatakan masih memeriksa saksi dan pedagang pentol bakar. Terkait perlu tidaknya proses hukum berlanjut, petugas masih menunggu hasil uji laboratorium.
‘’Terkait ada tidaknya tersangka, kita masih menunggu hasil dari laboratorium,’’ ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Warga Desa Sukowiyono Ngawi Alami Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Hajatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News