BLITAR, BANGSAONLINE.com - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi dua posko pemenangan dua pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Blitar 2020, Senin (9/11/2020). Selain Pjs. Bupati Blitar Budi Santosa, turut hadir Kapolres Blitar AKBP Fanani Eko Prasetya, dan Dandim 0808 Blitar Letkol Arh Dian Musriyanto.
Kunjungan dimulai dari posko pemenangan paslon nomor urut 01 Rijanto-Marhaenis di Jalan Raya Garum, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Kemudian berlanjut ke posko pemenangan paslon nomor urut 02 Rini Syarifah-Rahmad Santoso di Jalan Rinjani Kota Blitar.
Baca Juga: Terekam CCTV, Istri Anggota DPRD Blitar Jadi Korban Jambret saat Berkendara
Budi Santosa mengajak peserta pilkada maupun tim sukses kedua paslon menjaga suasana damai di daerah. Sehingga Pilkada berlangsung aman dan damai tanpa adanya gesekan ataupun provokasi tim yang satu ke tim lainnya.
"Intinya, kita sampaikan proses demokrasi ini harus berjalan dengan sukses, damai, dan sehat seperti pesan Ibu Gubernur Khofifah kepada kami," ujar Budi.
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
Selain itu, kata dia, kedua tim sukses paslon juga meminta masyarakat Kabupaten Blitar secara umum untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan bupati 9 Desember mendatang. Dengan catatan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Jadi kita ingin partisipasi masyarakat naik, namun juga tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Karena berdasarkan data KPU Kabupaten Blitar tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada sebelumnya tidak terlalu tinggi," paparnya.
Sementara Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan kunjungan ini merupakan salah satu bentuk antisipasi terhadap konflik yang mungkin muncul dalam Pilkada 2020. Pasalnya, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2020 diprediksi bakal rawan terjadi konflik, karena Kabupaten Blitar hanya memiliki dua paslon kepala daerah (head to head).
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Kondisi ini biasanya membuat fanatisme pendukung lebih tinggi dibandingkan daerah yang memiliki paslon lebih dari dua. Sedangkan fanatisme yang tinggi ini menyebabkan menyebabkan masyarakat lebih mudah tersulut jika terjadi konflik.
"Ini adalah bentuk silaturahmi, dalam rangka mewujudkan pilkada yang aman dan damai di Kabupaten Blitar. Selain itu melalui forum silaturahmi ini kami juga terus menekankan agar masing-masing paslon ini terus mengajak tim sukses dan pendukungnya untuk mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News