SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pergerakan wisatawan lokal tercatat mencapai kurang lebih 70 juta kunjungan hingga November 2020 di Jawa Timur. Sementara untuk wisatawan mancanegara berdasarkan data tahun 2018-2019, tercatat sedikit mengalami penurunan karena faktor mahalnya jalur penerbangan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jawa Timur, Sinarto. Untuk tahun 2020 ini, ia memperkirakan jumlah wisatawan akan mengalami penurunan seiring pandemi Covid-19. Meski, saat ini sejumlah destinasi wisata mulai dibuka kembali.
Baca Juga: Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok
Sebelum pandemi, kata Sinarto, jumlah wisatawan selalu ada peningkatan setiap tahunnya. Kecuali dipengaruhi sektor lain.
"Kalkulasi kami kunjungan wisatawan mancanegara sejak 2018-2019 sedikit menurun karena faktor kemahalan penerbangan. Tapi kalau wisatawan lokal Jatim naik, bahkan mencapai 70 juta. Mengapa naik? Karena destinasi desa wisata 479, destinasi religi, destinasi adventure, semua mulai bergerak," kata Sinarto kepada bangsaonline.com, Rabu (11/11).
"Pergerakan dari kecamatan ke kecamatan, kabupaten ke kabupaten, dan dari provinsi lain masuk ke provinsi Jatim mudah, dibarengi akses infrastruktur yang luar biasa, sehingga menjadikan faktor wisata di Jatim semakin baik," ulas kadis yang juga berprofesi sebagai dalang ini.
Baca Juga: Kenalkan Destinasi Sport Tourism, Disbudpar Jatim Gelar Wisata Mancing
"Ke Malang yang dulu berjam-jam sudah bisa ditempuh dengan waktu yang singkat, di Blitar juga akses jalurnya bagus, dari arah Barat sampai Ngawi, waktu tempuhnya juga tidak sampai memakan waktu yang lama. Inilah yang menjadikan pergerakan wisatawan di Jawa Timur menjadi kian baik," katanya.
Soal kunjungan wisatawan mancanegara, menurut dia, tinggal mengkoordinasikan dengan pihak Angkasa Pura untuk penerbangan, agar menentukan jadwal yang pas mengatur hitungan untuk berkunjung di Jawa Timur.
Sinarto mengingatkan agar masyarakat secara ketat mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19 di area-area wisata. Karena, masyarakat juga menjadi penentu utama bagaimana destinasi-destinasi wisata di Jatim bisa tetap dibuka. Artinya, ketika tingkat kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di area wisata tinggi, maka destinasi wisata bisa terus dibuka. (nf)
Baca Juga: Ratusan Penghobi Mancing Ikuti Gelar Wisata Mancing Disbudpar Jatim di Cerme Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News