LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Masyarakat yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru di Dusun Bondeli Lor, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang berbondong-bondong mengungsi. Pasalnya, mereka khawatir lantaran dinding penghalang tepian sungai DAS Semeru jebol.
Derasnya arus sungai lahar dingin bercampur dengan material pasir dan batu sisa lahar panas Gunung Semeru membuat dinding tepian sungai terkikis dan ambrol. Masyarakat mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Dam Gambiran Diproyeksikan Rampung Desember 2024, Petani Ucapkan Terima Kasih ke Pj Bupati Lumajang
"Airnya sangat deras bercampur batu dan pasir," ujar Rahman, warga setempat.
Dia bersama warga yang lain merasa was-was sehingga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Mendapatkan informasi tersebut, Bupati Lumajang bersama jajaran Forkopimcam Candipuro dan relawan melakukan pengecekan terhadap kondisi terkini jalur aliran lahar, Kamis (3/12/2020) malam.
Baca Juga: Warga Lumajang Ingin Program PTSL Berlanjut
Bupati mendapati aliran lahar yang cukup deras, sehingga ada beberapa dinding penahan aliran sungai jebol. Bupati meminta jajaran Pemerintah Desa Sumberwuluh untuk tetap waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi.
"Yang penting waspada dulu, proses evakuasi terus dilakukan, terutama daerah yang berada di tepian arus sungai lahar Gunung Semeru," terangnya.
Selain itu, bupati melanjutkan peninjauan ke posko pengungsian di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. Di sana, bupati meminta agar para petugas BPBD provinsi dan kabupaten untuk menghalau warga yang ingin mengambil gambar dari dekat saat terjadi turunnya lahar, apalagi kondisi dibarengi dengan hujan.
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
"Antisipasi ya, termasuk antisipasi hujan, masyarakat juga dihalau untuk jangan mendekat ke daerah aliran lahar," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, bupati juga memeriksa ketersediaan logistik selama posko pengungsian dibuka. Termasuk kelengkapan prasarana seperti tenda tidur, dapur umum, dan tempat MCK.
"Ini masyarakat semua khawatir, yang penting, semua kita kasih suplai makanan, obat, dan yang penting masker," pungkasnya.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Tenda RAPI (Radio Antarpenduduk Indonesia) juga tidak luput dari perhatian Bupati Lumajang. Dirinya menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat yang sedang berada di Posko Pengungsian Supiturang.
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang sampai saat ini membantu Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam melakukan evakuasi kepada masyarakat, seperti halnya PMI, Komunitas Off-Roader Lumajang, RAPI, Tagana, dan komunitas lainnya. (ron/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News