TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Setelah sebelumnya mengambil cuti selama lebih dari dua bulan untuk menjalani masa kampanye, Moch. Nur Arifin hari ini kembali menjabat sebagai Bupati Trenggalek dan langsung fokus soal penanganan Covid-19.
Ketika ditanya soal melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek, Bupati Arifin mengatakan bahwa hal itu disebabkan lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Umum dr. Soedomo Trenggalek.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
"Hari ini sekitar seratusan kita lakukan re-swab pada 58 orang, Alhamdulillah hanya 3 yang positif, sisanya sudah negatif," kata Bupati Arifin setelah melakukan rapat secara virtual dengan OPD terkait selama lebih dari 3 jam di Pendopo Trenggalek, Senin (7/12/2020).
Adapun bagi tenaga medis khususnya dokter tenaga spesialis yang tanpa gejala, Bupati Arifin meminta untuk tetap bisa memberikan pelayanan baik di poli, rawat jalan, maupun di rawat inap secara teleconsalting.
"Jadi nanti kepala ruangan harapan saya nanti membawa hp. Kemudian menyapa pasien sehingga pasien itu bisa langsung mendengar dari dokter. Ini yang harus dilakukan," pintanya.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
Masih menurut Bupati Arifin, dari semua poli terutama poli saraf terdapat satu tenaga dokter berdasarkan hasil re-swab dinyatakan negatif, sementara sisanya hari ini sejumlah 48 akan dilakukan re-swab lagi.
"Semoga nanti semakin banyak yang negatif sehingga nanti berangsur-angsur bisa pulih," harapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit menjawab pertanyaan tenaga medis secara jujur saat dilakukan screening.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Ganti Rugi Proyek Pembanguan Dam Bagong
"Jadi gunanya screening itu melindungi tenaga medis jangan sampai melumpuhkan kegiatan di fasilitas kegiatan khususnya di rumah sakit," jelasnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Trenggalek ini juga mengimbau pada keluarga yang saat ini menjalani isolasi mandiri. Ia meminta agar jaring pengaman sosial tidak dilupakan.
"Jadi strateginya kalau dulu pembatasan wilayah pendisiplinan wilayah sekarang pemisahan risiko di dalam wilayah. Artinya, saya minta rapid test dan swab test ini alatnya ditambah dengan tujuan agar masyarakat mau untuk melakukan tracing secara mandiri atau melakukan rapid test dan swab test secara gratis," urainya.
Baca Juga: Dua Inovasi Pelayanan Publik Pemkab Trenggalek Diapresiasi Kemenpan RB
Di akhir wawancara, Bupati Arifin menjelaskan bahwa dari 101 tenaga medis yang dinyatakan positif, kemudian 58 orang di antaranya telah menjalani re-swab dan 55 orang tenaga medis di RSUD Trenggalek dinyatakan negatif Covid-19. (man/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News