SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Wilayah (Muswil) V DPW PKB Jawa Timur yang berlangsung 9-10 Januari 2021 kembali memilih Abdul Halim Iskandar sebagai Ketua DPW PKB Jatim. Politikus yang akrab disapa Gus Halim itu memimpin DPW PKB Jatim selama lima tahun ke depan.
Ainur Rahman, Direktur Eksekutif Political Centre mengungkapkan, terpilihnya Gus Halim itu sudah diprediksi sejak awal. Sebab, saat ini belum ada politikus PKB yang selevel dengan Gus Halim di Jawa Timur.
Baca Juga: Khofifah-Emil Vs Marzuki-Risma, Serius atau Gertak Politik?
"Itu artinya, Gus Halim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Desa figurnya masih belum bisa tergantikan oleh sosok lain di Jawa Timur," tutur Ainur Rahman, Senin (11/1/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Ainur itu, ada beberapa faktor, pertama Gus Halim merupakan sosok yang diterima oleh semua kader PKB Jatim. Terbukti, selama kepemimpinan Gus Halim, PKB Jawa Timur sangat kondusif.
Kemudian berikutnya, kata Ainur, hingga saat ini dari stok kader yang ada, belum ada yang matang dan siap memimpin PKB Jatim dengan segala dinamikanya.
Baca Juga: PKB Siapkan Baddrut dan Thoriqul Haq Sebagai Bakal Calon Gubenur Jawa Timur 2024
"Gus Halim itu sudah pilihan tepat bagi PKB Jatim, sebab tantangan ke depan akan semakin berat," tandasnya.
Soal Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur di mana calon PKB banyak yang kalah, menurut Ainur hal itu bukan satu-satunya tolok ukur kesuksesan seorang ketua partai.
Justru bila diselisik, lanjut Ainur, PKB di pilkada kali ini menorehkan kemenangan bersejarah di Kabupaten Blitar. Yakni kader PKB Mak Rini bisa menumbangkan calon dari PDI Perjuangan yang notabene adalah incumbent.
Baca Juga: Dana Desa Rp 335 Triliun Diduga Bocor, DPR Sorot Kinerja Menteri Desa PDTT Halim Iskandar
"Di Kabupaten Blitar, kader PKB bisa menumbangkan calon incumbent dari PDIP. Ini jelas kemenangan bersejarah. Sebab selama ini Kabupaten Blitar adalah basis PDI Perjuangan," imbuhnya.
Ainur menilai, pilkada hanya bagian dari konsolidasi struktur partai, bagian menguji mesin partai. "Dan bila dilihat, itu sangat bisa dilakukan oleh PKB dalam pilkada di Jatim. Struktur partainya gerak dan jalan, sehingga soliditas kader tetap terjaga," tuturnya.
Terlebih, PKB dalam pilkada di Jatim kali ini kebanyakan mengutamakan menjadi pengusung utama, termasuk mengusung kader sendiri, sehingga menjadi penggerak mesin partai, meski di beberapa daerah kalah.
Baca Juga: Turut Berduka, Muzammil Syafi'i Ceritakan Pengalaman Berjuang Bersama Cak Anam di Ansor
"Dari 19 pilkada yang digelar tahun lalu, PKB mayoritas mengusung kader sendiri. Soal kalah-menang biasa, tapi konsolidasi struktur partai jalan. Mesin partai pun bekerja. PKB membuktikan sebagai partai kader, karena yang diusung kader asli," pungkas Alumnus Aktivis PMII tersebut. (mdr/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News