KAIRO, BANGSAONLINE.com – Putra Indonesia kembali mengharumkan bangsa di kancah dunia internasional. Kali ini Prof. Dr. Alwi Shihab. Menteri Luar Negeri pada era Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu memenangkan "Imam Muhammad Abdo International Prize" dalam sesi pertamanya untuk tahun 2020.
Penghargaan terhadap Alwi Shihab itu diumumkan langsung oleh The Cairo for Strategis Studies (CCS) atau Pusat Kajian Strategis Kairo, Mesir. Dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Pusat kajian itu mengatakan bahwa penghargaan tersebut menyandang nama salah satu tokoh pemikir Islam terkemuka di dunia pada era modern, yaitu Mufti Mesir, Imam Muhammad Abdo.
Baca Juga: Rektor Al Azhar Mesir Sanjung Khofifah dan Ajak Lanjutkan Kerja Sama di Berbagai Sektor
“Imam Muhammad Abdo adalah pelopor pembaruan Islam pertama yang tidak terbantahkan, dan karyanya mempunyai kontribusi pada proses reformasi agama di seluruh dunia Islam dari Jakarta hingga Dakar, serta memberikan landasan hukum dan mental dari pendekatan moderat, sebagai kerangka pemikiran dan gerakan di negara-negara Islam,” tulis CCS. Rabu (3/2/2021).
Pusat Kajian Strategis Kairo adalah lembaga Mesir yang menangani masalah Timur Tengah dan dunia.
Alwi Shihab dijadwalkan menyampaikan kuliah di markas besar CCS atau Pusat Kajian Strategis Kairo di distrik Garden City Kairo.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Kini Alwi Shihab yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Indonesia itu menjadi berita di beberapa media di Mesir, baik yang berbahasa Arab maupun Inggris.
Menurut rilis itu, ketika umat Islam saat ini ingin merujuk pada simbol pengetahuan yang luas, ijtihad fiqih (yurisprudensi), modernisasi masyarakat, dan kebangkitan peradaban, maka mereka mengacu pada Imam Muhammad Abdo.
“Patut dicatat bahwa Profesor Alwi Shihab adalah seorang pemikir dan politisi Indonesia kontemporer, dengan kontribusi luar biasa di bidang pemikiran Islam, dengan berpegang teguh pada pemahaman moderasi Al-Azhar,” tambahnya.
Baca Juga: Syaikh Abdul Baits Kattani Wafat, Muhaddits-Ulama Besar Mesir yang Tinggal di Rumah Sempit
Profesor Alwi Shihab lulus dari Universitas Al-Azhar, dan telah menerima lebih dari satu gelar master dan doktor dari lebih dari satu universitas, dan dia juga bekerja sebagai professor tamu di Universitas Harvard.
Pada tahun 1999 Alwi Shihab menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia. Pada tahun 2015 ia mengunjungi Mesir dan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia, di mana ia memuji upaya Kairo untuk memperbaharui wacana agama, menekankan bahwa Al-Azhar adalah mercusuar Islam moderat di dunia, dan di tengah-tengahnya, terbentuk pemikiran moderat mahasiswa Indonesia.
Kepala Pusat Kajian Strategis Kairo, Ahmed Al-Maslamani, menyatakan Alwi Shihab adalah seorang pemikir dan politikus Asia terkemuka. “Dia adalah salah satu dari mereka yang terus-menerus bekerja secara konfrontatif komprehensif terhadap terorisme dan ekstremisme agama, karena ia mengikuti pandangan Azhar yang telah lama dianutnya, di mana Imam Muhammad Abdo menduduki peringkat tinggi di antaratokoh-tokoh elitnya selama 1.000 tahun terakhir,” kata Ahmed Al-Maslamani yang dikenal sebagai penulis politik dan juga mantan penasihat Presiden Republik Mesir. (tim)
Baca Juga: Khofifah Kader Ideologis Gus Dur, Loyalitas tanpa Batas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News