Komisi III DPRD Pasuruan Minta Pemkab dan BBWS Brantas Telusuri Penyebab Banjir

PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan menggelar rapat koordinasi dengan beberapa OPD lintas sektor guna membahas langkah-langkah penanganan pasca banjir bandang yang melanda wilayah Gempol dan Bangil.
Beberapa infrastruktur mengalami kerusakan yang cukup parah akibat banjir tersebut, sehingga perlu penanganan cepat agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
Rapat tersebut dihadiri Dinas Perkim, Dinas PUPR, Dinas Sosial, BPBD, Dinas Kesehatan, Camat Bangil, Camat Gempol, BBWS Brantas, serta UPT Pengairan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pasuruan.
Mereka menyampaikan langkah yang sudah dilakukan dalam upaya penanganan bencana serta pencegahan agar kasus yang sama tidak terulang kembali.
BACA JUGA :
Dinilai Tak Prosedural, Persetujuan Perubahan Ketiga Raperda Kabupaten Pasuruan Nomor 6/2015 Ditunda
Tingkatkan Pelayanan, RSUD Bangil Tambah Mesin Hemodealisis Baru
Eko Suryono Minta Pemerintah Dukung Ekonomi Rakyat Pasuruan Melalui Pasar Desa
DPRD: Tamu Kunjungan Kerja ke Pasuruan Wajib Menginap di Hotel
“Pertama, upaya antisipasi agar bencana serupa tak terulang lagi. Dibutuhkan koordinasi yang baik antar OPD, baik secara horizontal maupun vertikal. Mana yang kewenangan pemerintah pusat, mana provinsi, dan pemkab,” ucap Saifullah Damanhuri, Ketua Komisi III Kabupaten Pasuruan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rias Judikari Drastika menguraikan, bahwa banyak yang menyebutkan kalau banjir yang terjadi di wilayah Kepulungan, Kecamatan Gempol imbas tumpukan sampah dan bambu yang menghambat aliran sungai.
Akibatnya, air sungai meluap, dan memicu banjir bandang di perkampungan warga. “Tapi, apa benar hanya karena sumbatan, apa tidak ada penyebab lain?,” ujar politikus fraksi Golkar ini.
Ia mencurigai banjir di Kepulungan kemungkinan ada penyebab lain. Maka, dirinya meminta agar instansi terkait melakukan penelusuran yang tujuannya untuk mengatasi persoalan bencana supaya tidak terulang kembali
“Kami ingin kasus kejadian tersebut tidak sampai terulang. Karena itu, kami minta agar ditelusuri faktor utama banjir tersebut. Percuma kalau pemkab melakukan ada pembenahan-pembenahan, tapi rusak kembali karena bencana. Akibatnya infrastruktur yang sudah dibenahi akan rusak lagi,” bebernya.
Sorotan yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi. Ia memandang, selain sumbatan di Sungai Kembeng, politikus PDIP ini mencurigai ada faktor lain. Salah satunya berkurangnya daerah tangkapan air di wilayah hulu bisa menjadi faktor pemicu banjir.
"Mungkin imbas adanya kegiatan tambang, sehingga mengurangi daerah resapan air di bagian hulu," jelas pria asal Pandaan ini.
Sementara Arianto, PPK OP SDA IV BBWS Brantas yang ikut dalam rapat menuturkan bahwa banjir yang terjadi di Kepulungan, Kecamatan Gempol secara kasat mata memang dipengaruhi sumbatan sampah dan akar bambu pohon sehingga air meluap ke jalan.
Dirinya memang mengakui jika kerusakan hutan di bagian hulu akibat pertambangan, dimungkinkan bisa berpengaruh. Namun sesuai data yang yang ada, memang banjir di Kali Kambeng disebabkan adanya sumbatan sehingga air meluber ke sisi kanan jembatan dan tumpah ke rumah penduduk.
Keterangan yang sama disampaikan Kepala UPT Ops WS Welang Pekalen Pasuruan, Novita Andriyani. Ia mengungkapkan, banyaknya sampah di Sungai Kambeng di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, membuat air meluap. Luapan air tersebut juga memicu turbulensi. Akibatnya, sejumlah rumah di wilayah setempat rusak.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rusdi Sutejo berharap agar koordinasi lintas OPD baik di kabupaten, provinsi, dan kabupaten untuk lebih ditingkatkan lagi dalam penangan bencana. Baik pada pasca terjadinya bencana maupun saat bencana terjadi bisa langsung ditangani.
"Bukan hanya bencana yang terjadi di Kepulungan, tetapi juga di wilayah Bangil. Karena dampaknya juga besar terhadap masyarakat. Kami berharap, koordinasi antar masing-masing intansi bisa lebih ditingkatkan," harapnya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Plt Kepala BPBD Ridwan Harris membeberkan timnya langsung bergerak cepat melakukan antisipasi penanganan. Mulai pembersihan, evakuasi korban, hingga menyiapkan bantuan. (adv/bib/par/ian)
BERITA POPULER
- Warga Jimbe Blitar Tewas Tenggelam Usai Kencan di Pinggir Sungai Brantas
- Bos Baby Lobster di Banyuwangi Diringkus Saat Pesta Narkoba, Libatkan Oknum Kades dan Polisi
- Penyidikan Dugaan Korupsi Dana Bergulir PKIS Rampung, Kejari Pasuruan Belum Tetapkan Tersangka
- Lelang Sekda Gresik Tunggu Restu Mendagri, Ini Pejabat yang Berpeluang
- Diduga Mabuk, Warga Sidoarjo Tewas Tertabrak Kereta Api