Tiga Desa di Sidoarjo Bakal Diterapkan PPKM Mikro

Tiga Desa di Sidoarjo Bakal Diterapkan PPKM Mikro Hudiyono memimpin rakor persiapan PPKM Mikro di Pendapa Delta Wibawa, Senin (8/2/2021). foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tiga desa di Kabupaten Sidoarjo bakal diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, mulai 9 hingga 22 Februari 2021. Upaya itu bagian dari mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Tiga desa itu yakni Desa Suko dan Desa Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo serta Desa Pepelegi, Kecamatan Waru.

Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo

Aturan PPKM jilid tiga juga mengatur jam operasional pusat perbelanjaan modern buka sampai pukul 21.00 WIB. Kemudian penerapan kerja 50 persen WFH (Work From Home) dan 50 persen WFO (Work Form Office). Sedangkan tempat peribadatan dibatasi 50 persen.

Penjabat (Pj) Hudiyono mengatakan, tiga desa itu masing-masing Desa Suko, Desa Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo dan Desa Pepelegi, Kecamatan Waru.

"Kami sudah minta forkopimda untuk mencari sasaran dan saya minta cocokan dengan puskesmas setempat," ujarnya usai rapat koordinasi persiapan PPKM skala mikro di Pendapa Delta Wibawa, Senin (8/2).

Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang

Hudiyono mengatakan, PPKM ini nantinya akan berlangsung sampai dengan tingkat RW dan juga tingkat RT dan dari tim sudah bekerja.

"Untuk masalah pendanaan juga sudah kami koordinasi nantinya bisa menggunakan dana dari kabupaten sampai dengan dana desa. Tadi lurahnya sudah minta regulasi untuk menggunakan dana desa tersebut, menyusul dana desa di desa setempat sekitar Rp 3,7 miliar. Sebagian di antaranya bisa digunakan untuk kegiatan itu," jlentreh Hudiyono.

Dia menyebutkan, ada beberapa kriteria yang digunakan seperti zona hijau, kuning dan oranye sesuai dengan instruksi Mendagri dan ini akan menjadi edukasi baik lingkungan dan disiplin masyarakat.

Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro

"Karena yang sudah dilakukan saat ini disiplin perorangan, disiplin perusahaan dan disiplin RT. Ini yang akan menjadi treatment positif mengingat banyak masyarakat penderita COVID-19," tandas Cak Hud, panggilan karib Hudiyono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, saat ini di beberapa desa di Sidoarjo sangat sedikit yang terpapar Corona.

"Ada yang hanya 10 orang satu desa. Kemudian di breakdown lagi satu rumah ada dua sampai tiga orang. Jadi jumlahnya sangat sedikit. Kami optimistis sudah kuning dan oranye," katanya.

Baca Juga: Mudahkan Konsolidasi, Paslon SAE Dirikan Posko Pemenangan di Sedati

Dia mengatakan, akan menyiapkan seribu rapid antigen untuk melakukan tracing kepada masyarakat selama PPKM mikro. "Kami tetap menerapkan 3 T yaitu tracing, testing, dan juga treatment," tegas Syaf.

Sementara itu, Polresta Sidoarjo yang diwakili Kasat Binmas AKBP Dodot Dwianto mengatakan, data yang dimiliki polresta ada tiga teratas terbesar berdasarkan pengelompokan berdasarkan data penyebaran Covid-19 yang besar.

Dia menjelaskan, wilayah Kecamatan Sidoarjo (zona oranye) masih menjadi kasus tertinggi dan ada dua desa atau keluarganya di Desa Suko yang teridentifikasi. "Kemudian di Desa Bluru kidul teridentifikasi paling banyak orang positif. Jumlah pasien positif ada 12 orang positif," bebernya.

Baca Juga: Ikuti Rakercabsus, Kader PDIP Siap Menangkan Pilkada di Sidoarjo dan Jawa Timur

Sedangkan di wilayah Kecamatan Waru (zona orange), Desa Pepelegi dan data yang didapat Polresta Sidoarjo lebih banyak di perumahan. "Jumlah pasien positif ada 18 orang positif terdapat 10 orang di salah satu perumahan," pungkas AKBP Dodot Dwianto. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO