KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dianita Risky, S.P. adalah perempuan desa yang tinggal di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Meski hanya perempuan desa, siapa sangka anak semata wayang itu bisa menembus ketatnya persaingan untuk belajar di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
Dianita akhirnya lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 2018. Ingin mempraktikkan hasil kuliahnya, dengan mendirikan KeaFarm tahun 2019. Dia ingin memanfaatkan lahan di rumah orang tuanya untuk bertani dengan sistem hidroponik.
Baca Juga: Imigrasi Malang Berencana Buka Layanan Paspor di Universitas Brawijaya
Ditemui di sela mempersiapkan pameran hasil pertanian hidroponik yang digelar Perkawis (Pelestari Kawasan Wilis), ia menjelaskan bahwa metode tanam hidroponik ini diakui tidak membutuhkan tanah yang luas untuk bertanam. Karena hidroponik lebih mengandalkan air dengan nutrisi yang baik untuk bertanam.
Menurut Dianita, pada bulan Maret 2020, sayuran yang ia tanam dengan metode hidroponik mulai panen. Dia tidak menyangka jika usaha yang dimulai dengan bermodalkan perlengkapan sederhana itu berkembang dengan cepat, justru di tengah masa pandemi.
Selain lebih hemat lahan, lanjut Dianita, menanam secara hidroponik menyebabkan tanaman sayuran dapat tumbuh dengan cepat. Hal ini tidak lain karena hidroponik menggunakan media air dengan nutrisi tinggi yang mampu membuat tanaman tumbuh dengan cepat.
Baca Juga: Matangkan Draft Raperda BPBD, Pemkot Mojokerto Lakukan Kajian Akademik dengan Universitas Brawijaya
"Pesanan sayuran hidroponik terus meningkat, termasuk pesanan dari pasar swalayan di Kota Kediri. Meski untuk omzet per bulan tidak banyak, tapi sudah bagus lebih-lebih di tengah pandemi seperti saat ini," ujar Ibu muda dari putri berumur 1 tahun itu.
Ditambahkan Dianita, kalau menerima pesanan dari swalayan, sistemnya titip jual. Jadi kalau barang tidak laku, maka barangnya harus kembali. Sehingga ia lebih menyukai cara menjual secara langsung kepada yang memesan.
Ia mengatakan bahwa untuk mengenalkan hasil pertanian hidroponik, ia memanfaatkan media sosial yang ada.
Baca Juga: Jatim Raih Penghargaan Halal Award UB, Gubernur Khofifah: Sertifikasi itu Penting
"Di tengah pandemi ini permintaan stabil. Setiap open order, ada saja yang order meski cuma satu dua. Alhamdulillah, kami menyediakan berbagai sayuran hidroponik, bebas pestisida, higenis, bersih dan menyehatkan. Minimal order area Kediri Kota 1 kg, free ongkir," pungkas Dianita. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News