SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dan strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengatasi pandemi Covid-19, menuai banyak pujian dan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Kawal Covid-19 yang sangat mengapresiasi tentang tracing dan testing yang dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.
Koordinator Data Kawal Covid-19 Ronald Bessie mengatakan, selama ini penanganan yang dilakukan pemkot melalui kebijakan tracing dan testing itu berdampak cukup besar dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
"Kemudahan masyarakat untuk memperoleh tes swab di puskesmas itu adalah upaya pemerintah yang sangat baik," kata Ronald Bessie, Senin (15/2/2021).
Dia menjelaskan, dari tracing yang dilakukan secara masif itu membuat pasien yang terpapar segera mendapatkan treatment yang tepat. Dari situlah, maka laju angka kematian pun ikut menurun seiring meningkatnya kasus pasien Covid-19 yang sembuh.
Hal itu dilihatnya dari data yang ditampilkan oleh pemerintah provinsi (pemprov) maupun Pemkot Surabaya. Selain itu, dia memastikan bahwa masyarakat bersama-sama turun dan terlibat langsung dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
"Jumlah tes yang meningkat itu yang akan membatasi wabah dan penularan. Dan dampaknya juga dapat menurunkan angka kematian," jelasnya.
Tidak hanya itu, Bessie menyebut bahwa kondisi Kota Pahlawan saat ini sudah jauh lebih baik dari hari ke hari. Namun begitu, dia meminta agar penanganan seperti saat ini secara konsisten dilakukan meskipun kondisinya sudah cukup baik.
Bahkan, dia juga meminta kepada daerah-daerah sekitar Surabaya juga ikut melaksanakan upaya yang sama. Menurutnya, kota-kota atau daerah sekitar Surabaya juga menjadi faktor pendukung yang cukup penting pada keberhasilan penanganan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
"Karena menempel tidak bisa lepas. Karena menempel tidak bisa lepas itu sangat penting sekali," urainya.
Apalagi, menurut dia, keberhasilan itu juga tidak lepas dari peran Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Surabaya. Dari situlah, kapasitas tes usap PCR meningkat. Ribuan tes disediakan bagi warga Surabaya maupun non-Surabaya yang datang dengan persyaratan.
"Lalu saya juga mendengar adanya swab hunter dan operasi yustisi. Itu juga yang menambah banyak dampak dan berefek pada jumlah kasus dan termasuk mengurangi angka kematian," paparnya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Terakhir, dia berpesan agar tracing dan testing semacam ini juga dapat direplikasi di wilayah lain. Khususnya daerah yang berada di sekitaran Surabaya tanpa menunggu ada pasien yang terkonfirmasi baru kemudian dilakukan treatment.
"Nah peningkatan kapasitas ini tidak boleh disia-siakan. Harus menjadi bagian dalam penanganan pandemi. Karena testing dan tracing itulah yang mengendalikan pandemi. Surabaya sangat mudah untuk testing," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, total keseluruhan data tes swab PCR secara kumulatif sampai dengan per 14 Februari 2021 mencapai 557,893 sampel. Kemudian, untuk hasil tracing pada kontak erat per 14 Februari 2021 menunjukkan peningkatan 1.174 orang kontak erat.
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Oleh karena itu, secara kumulatif total tracing sampai kemarin berjumlah 481,218 kontak erat. "Untuk ratio tracing saat ini 1:23.27. Lalu teridentifikasi 11 klaster besar di Kota Pahlawan," pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News