KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan evaluasi dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berjalan dua periode dan PPKM berbasis mikro yang berjalan sepekan lebih.
Upaya tersebut dinilai efektif dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. Hingga saat ini, terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Selain itu, penambahan konfirmasi baru harian masih ada, namun tidak sebanyak beberapa bulan lalu. Penambahan kasus ini diiringi dengan penambahan pasien sembuh. Pada kasus aktif sudah terjadi penurunan. Bahkan pada tanggal 14 Februari 2021, jumlah kasus aktif terendah sejak 13 Mei 2020 yaitu sebanyak 8 kasus aktif.
"Saat ini penambahan kasus konfirmasi positif hanya satu digit. Tidak seperti bulan-bulan lalu yang selalu dua digit," ujar Abdullah Abu Bakar, Jumat (19/2).
Wali Kota Kediri menjelaskan, pada awal pemberlakuan PPKM di tanggal 11 Januari 2021, kasus aktif di Kota Kediri sebesar 5,42 persen. Pada data tanggal 18 Februari 2021, tingkat kasus aktif di Kota Kediri kurang dari 1 persen yakni sebesar 0,88 persen.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
“Untuk tingkat kesembuhan pada tanggal 11 Januari 2021 sebesar 85,47 persen. Pada tanggal 18 Februari 2021 tingkat kesembuhan naik menjadi 89,39 persen,” jelasnya.
Wali Kota Kediri mengungkapkan strategi-strategi yang diterapkan Kota Kediri pada PPKM dan PPKM berbasis mikro berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Ditambah dengan inovasi yang dimiliki oleh Kota Kediri untuk mendukung pelaksanaan PPKM dan PPKM berbasis mikro. Seperti, aplikasi Sigap dan Gedor Pasen.
“Semoga semua ikhtiar yang dilakukan bersama ini bisa mengakhiri pandemi,” pungkas wali kota.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Untuk diketahui, aplikasi Sigap ini bisa mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh 3 pilar. Tidak hanya itu, aplikasi Sigap juga menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran.
Kemudian, Kota Kediri juga telah membuat aplikasi yang terhubung dengan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri. Hasil laporan dari laboratorium ini kemudian akan ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan Kota Kediri. Lalu, akan membentuk sebuah standar hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News