SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo menggelar ziarah ke makam sejumlah masyayikh NU Sidoarjo, Minggu (28/2). Ziarah ini puncak acara peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke-98 yang digelar PCNU Sidoarjo.
Selain pengurus harian PCNU Sidoarjo, ziarah ke makam masyayikh NU Sidoarjo ini diikuti perwakilan badan otonom (banom), lembaga, dan badan di bawah PCNU Sidoarjo.
Baca Juga: Pengurus PC LPBI SER NU Gresik Siaga Bencana Alam
Masyayikh yang diziarahi merupakan para ulama, tokoh, dan penjuang NU yang juga mantan Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah PCNU Sidoarjo, yakni KH Abdy Manaf, KH Husein Idris, KH Anas Al Ayyubi, dan KH Anwari Ismail.
Diketahui, KH Abdy Manaf menjabat Ketua PCNU Sidoarjo selama tiga periode, tahun 1992 hingga 2006. Kiai Abdy Manaf dimakamkam di Dusun Pasegan, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono.
Sedangkan KH Husein Idris merupakan Ketua Tanfidzdiyah PCNU Sidoarjo yang pertama. Kiai Husen menjabat pada tahun 1927-1928 dan makamnya berada di Dusun Mergayu, Desa Bebekan, Kecamatan Taman.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan
Untuk sosok KH Anas Al Ayyubi merupakan Rais Syuriah PCNU Sidoarjo periode tahun 1996 hingga 2001. Makamnya ada di bekas Desa Jatirejo, Kecamatan Porong di dekat kolam penampungan lumpur Lapindo.
Sementara, KH Anwari Ismail menjabat Rais Syuriah PCNU Sidoarjo pada tahun 1977 hingga 1982. Kiai Anwari Ismail dimakamkan di Kelurahan Celep, Kecamatan Sidoarjo.
Menurut Ketua PCNU Sidoarjo KH Maskhun, ziarah ke makam sejumlah masyayikh di Bumi Delta Sidoarjo ini, selain untuk meneladani perjuangan para masyayikh tersebut, juga dalam rangka memperingati Harlah NU ke-98.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Pekanbaru, Khofifah: Teladan Kepemimpinan dalam Keberagaman
Kata KH Maskhun, karena keterbatasan waktu dan pandemi Covid-19, maka makam yang diziarahi diambil dua tokoh unsur syuriah dan dua tokoh unsur tanfidziyah.
"Kami mohon maaf kepada para zuriyah (keturunan atau anak cucu) ulama yang pernah berkhidmat di jamiyah NU, yang tidak bisa seluruhnya (diziarahi) pada hari ini," ungkap Maskhun.
Selain menggelar tahlil dan doa, perwakilan PCNU Sidoarjo juga mengungkap sekilas mengenai masyayikh semasa aktif di PCNU. "Beliau berkhidmat kepada NU itu ada totalitas. Yang membidani dan meneruskan Siti Hajar (RSI Siti Hajar Sidoarjo) adalah beliau," cetus Wakil Ketua PCNU Sidoarjo Zainal Abidin mengenang sosok KH Abdy Manaf.
Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
Zainal juga mengungkap, Kiai Abdy Manaf yang punya gagasan tentang penguatan ekonomi dengan membeli bus untuk digunakan jemaah NU. "Banyak hal totalitas berkhidmat ke NU sehingga nama beliau akan terus dikenang. Mudah-mudahan ini jadi inspirasi kita untuk berkhidmat ke NU," tandas mantan Ketua KPU Sidoarjo ini.
Sedangkan KH Anas Al Ayyubi sosok yang sangat sederhana, mengedepankan dzikir namun berpola pikir sangat moderat. "Dan juga sangat entrepreneur," ungkap Wakil Ketua PCNU Sidoarjo Arly Fauzi yang mengaku banyak dapat nasihat dari KH Anas Al Ayyubi soal berpolitik yang baik dan efektif.
Arly menambahkan, selain tidak punya rasa capek untuk bermujahadah, memikirkan umat, KH Anas Al Ayyubi selalu berpikir tentang kader dalam berdakwah di Porong dan Kabupaten Sidoarjo. "Ini yang perlu kita pikirkan bersama untuk kita teladani," cetus mantan Ketua DPRD Sidoarjo ini.
Baca Juga: Khofifah Undang Menkop Jadi Narasumber Kongres VIII Muslimat NU di Surabaya
Kegiatan ziarah ke makam masyayikh yang digelar PCNU Sidoarjo ini mendapat apresiasi dari keluarga masyayikh. "Kami merasa bahagia. Mudah-mudahan (ziarah) ini menjadi kegiatan rutin rangkaian Harlah NU setiap tahun," ungkap Agoes Boedi Tjahjono, cucu menantu dari KH Husein Idris. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News