JEMBER, BANGSAONLINE.com - Seusai menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Jember, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan bencana banjir di Dusun Kreongan, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
Curah hujan yang cukup tinggi di lereng Gunung Argopuro pada Sabtu (27/2) lalu mengakibatkan air di sungai yang melewati tiga kecamatan, yakni Kecamatan Patrang, Bangsalsari, dan Rambipuji, meluap. Satu dari ratusan rumah yang kebanjiran tersebut merupakan kediaman Bupati Jember yang baru dilantik, Hendy Siswanto.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Pada saat orang nomer satu di Jatim tersebut melihat lokasi, tampak genangan banjir sudah surut total. Masyarakat juga melakukan kegiatan normal, di samping bersih-bersih di wilayah banjir tersebut.
Di sekitar area terdampak banjir, Tagana Dinsos Kebupaten Jember mendirikan Dapur Umum di Mako Tagana (belakang Hotel Ardi Chandra) dengan logistik dari BPBD Kabupaten Jember. Mereka juga menyalurkan beberapa bantuan yang bisa dimanfaatkan warga.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Kedatangan Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, langsung disambut para warga yang sudah berkumpul menunggu kehadiran mantan Menteri Sosial tersebut.
Seusai berdialog dengan warga dan membagikan sembako dan masker serta alat tulis kepada anak-anak, Gubernur Khofifah menyatakan, curah hujan yang melanda beberapa daerah di Jatim merupakan bentuk bencana hydrometeorologi.
Menurut dia, Pemprov Jatim dan Pemkab Jember tidak tinggal diam. Tapi melakukan sejumlah langkah antisipatif seperti pengerukan terhadap sungai akibat sedimentasi atau banyaknya endapan lumpur di sungai.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Maka, dalam waktu dekat Khofifah meminta untuk dilakukan pengerukan secara berkala terhadap seluruh sungai. "Pak Bupati membutuhkan bantuan berupa eskavator dan segera akan kami kirimkan. Nanti saya minta tim PU SDA Jember bisa berkoordinasi dengan tim dari PU SDA Provinsi Jatim," ungkapnya, Selasa (2/3/2021).
Khofifah menyatakan, selain pengerukan terhadap sedimentasi, sungai juga harus dicek, termasuk plengsengan-plengsengan tepi sungai. “Untuk itu, seluruh dinas terkait harus saling berkoordinasi mencegah sekaligus mengantisipasi jika terdapat curah hujan yang cukup tinggi agar tidak terjadi banjir atau bencana lainnya," tegasnya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Bupati Jember Hendy mengemukakan, setidaknya ada dua faktor penyebab banjir di Jember. Yaitu sedimen lumpur di dalam sungai dan saluran-saluran air yang tertutup.
Bedasarkan data dari BPBD Kabupaten Jember, dari ketiga sungai yang meluap di lokasi sungai Kalijompo: Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Patrang, Kecamatan Sukorambi, Sungai Dinoyo: Kecamatan Rambipuji, Sungai Petung: Kecamatan Bangsalsari berdampak terhadap sejumlah kerusakan antara lain Rumah terdampak: 155 unit, fasum terdampak: 4 unit (tempat ibadah), rumah rusak ringan: 1 unit, rumah rusak sedang: 1 unit dan jembatan rusak berat: 1 unit.
Gubernur Khofifah - melalui BPBD Provinsi Jatim - menurunkan bantuan berupa sejumlah sembako dan masker sekaligus membagikan 80 kontainer paket kebersihan yang bisa digunakan warga pasca banjir. (*).
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News