Sertijab, Bupati Arifin Fokus Pembangunan Ekonomi Inklusif, SDM, dan Lingkungan Hidup

Sertijab, Bupati Arifin Fokus Pembangunan Ekonomi Inklusif, SDM, dan Lingkungan Hidup Sertijab Bupati Arifin (baju hitam) dengan dihadiri Gubernur Khofifah. (foto: HERMAN/ BANGSAONLINE)

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Serah terima jabatan (sertijab) Bupati dan Rapat Paripurna DPRD dengan agenda penyampaian pidato Bupati dan Gubernur Jawa Timur digelar di Pendopo Kabupaten , Kamis (4/3/2021).

Sertijab Bupati tersebut dilakukan dari Plh. Bupati Ir. Joko Irianto kepada Moch. Bupati Nur Arifin. Agenda sertijab itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Anggota dan Pimpinan DPRD, serta Forkopimda Kabupaten .

Usai melaksanakan proses sertijab, Bupati Moch. Nur Arifin menyampaikan bahwa ke depan Pemkab lebih fokus menangani pembangunan ekonomi inklusif, pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), dan lingkungan hidup.

Selain itu, sambungnya, Pemkab masih memiliki pekerjaan rumah lainnya, di antaranya stunting, human development index, dan meningkatkan SDM di pesantren. Dikatakan oleh Bupati Arifin, SDM di pesantren selama ini belum mendapatkan pendidikan secara formal.

Selain itu, pihaknya juga akan melaksanakan kejar paket, dan memaksimalkan pendidikan anak usia dini. "Kita minta desa untuk mendata (anak usia dini, red) agar bisa masuk PAUD baik yang kelompok belajar maupun TK-nya, sehingga nanti angka partisipasi kasarnya, angka partisipasi laman sekolahnya menjadi baik," ujarnya.

Di bidang UMKM, Arifin menyampaikan akan melakukan digitalisasi sesuai arahan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa guna mewujudkan slogan "Meroket".

"Ini PKK sudah punya one big data untuk UMKM di bawah Dekranasda, kemudian lima ribu pengusaha perempuan," jelasnya.

Selanjutnya, dia juga akan membangun kreatif flat, di mana di dalamnya terdapat kurasi, master of design, school of folding. "Itu semua bertujuan agar bisa saling kolaborasi dengan UMKM yang pada gilirannya membuat bisa semakin meroket," tambahnya.

Adapun yang terakhir, kata dia, yang cukup berat adalah menciptakan indeks kota hijau. Karena untuk menciptakan hal tersebut harus diukur dari kadar karbon serta adanya dukungan transformasi yang suistanable.

"Bagaimana lebih banyak jalur pejalan kaki dan pesepeda dibandingkan dengan kendaraan bermotor," pungkasnya. (man/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sakit Hati Gara-Gara Diselingkuhi Istri, Rumah ini Dihancurkan Suami':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO