Kunjungi Desa Rombiya Timur dan Talaga, Bupati Sumenep Selidiki Faktor Penyebab Banjir

Kunjungi Desa Rombiya Timur dan Talaga, Bupati Sumenep Selidiki Faktor Penyebab Banjir Bupati Sumenep Achmad Fauzi, S.H., M.H., mengunjungi korban terdampak bencana banjir di Desa Rombiya Timur dan Desa Talaga Kecamatan Ganding, Jumat (5/3/2021). (foto: ist)

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Bupati Achmad Fauzi, S.H., M.H., mengunjungi korban terdampak bencana banjir di Desa Rombiya Timur dan Desa Talaga Kecamatan Ganding, Jumat (5/3/2021).

Kehadiran orang nomor satu di Pemkab ini didampingi beberapa kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, DPU Bina Marga, dan DPU Sumber Daya.

Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon

Pihaknya sengaja mendatangi lokasi terdampak banjir untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan bencana alam itu, karena di salah satu lokasi kejadian seperti di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Desa Talaga selama tiga puluh tahun, baru pertama kali ini terjadi banjir.

“Kami ingin tahu faktor penyebab banjir ini, apa karena belum ada selokan air atau salurannya yang tertutup sampah, termasuk faktor alam semisal dataran tinggi mulai gundul,” kata bupati di sela-sela kunjungannya di Ponpes Darul Ulum, Jumat (5/3/2021).

Jika telah mengetahui faktor penyebab banjir di desa itu, ia akan memerintahkan OPD terkait untuk segera melakukan langkah konkret. "Semisal segera memperbaiki selokan maupun saluran air bersih karena kebutuhan pondok, dan berikutnya melakukan penanaman pohon di dataran tinggi yang mulai gundul," katanya.

Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK

Diakui, sebelum turun ke lokasi terdampak banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi tentang curah hujan di Kabupaten . Hasilnya, pada bulan Maret hingga April intensitas hujan memang tinggi mencapai 150-250 milimeter per hari.

Dikatakan, jika di daerah terdampak banjir belum ada saluran drainase, pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat, untuk membahas dana pembangunannya, apakah menggunakan dana bantuan keuangan (BK) desa atau lainnya.

“Selanjutnya, kami komunikasikan dengan kepala desanya untuk membahas pembangunan drainase ini. Yang jelas, kami mempelajari faktor-faktor yang mengakibatkan bencana banjir di Desa Rombiya Timur dan Talaga itu,” jelasnya.

Baca Juga: Brida Sumenep Bersama LPPM Uniba Madura Lakukan Penelitian dan Pendataan Garis Kemiskinan

Pada kesempatan tersebut, bupati juga memberikan bantuan seperti beras dan masker di Yayasan Al-Barokah Desa Rombiya Timur dan Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Talaga Kecamatan Ganding.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum K.H. Imam Al-Haromain mengungkapkan, selama ini pondoknya tidak pernah mengalami banjir meskipun intensitas curah hujan sangat deras dan angin kencang.

“Ini baru pertama kali di ponpes ini terjadi musibah banjir yang mengakibatkan rusaknya ruang kelas, kamar pondok putri, pokestren, pagar, dan kamar mandi,” jelasnya.

Baca Juga: Bangun Kabupaten Sumenep, Pemkab Libatkan Berbagai Unsur

Untungnya, banjir yang melanda Ponpes Darul Ulum tidak menimbulkan korban jiwa, semua santri selamat, dalam kondisi baik-baik saja, sementara santri yang rumahnya dekat sudah dijemput orang tuanya, dan yang berasal dari jauh tetap tinggal di pondok pesantren.

“Meskipun ada bangunan rusak karena banjir tetapi aktivitas santri pada hari ini (Jumat, 5/3/2021) tetap berjalan seperti biasa,” pungkasnya. (aln/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO