SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konflik internal Partai NasDem Surabaya antara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terus berlanjut. Puncaknya melalui DPW, 26 DPC NasDem se-Surabaya melayangkan surat mosi tidak percaya kepada Ketua DPD NasDem Surabaya, Robert Simangunsong. Mereka minta Robert dicopot sebagai Ketua DPD NasDem Surabaya.
Menanggapi konflik internal yang terjadi di Nasdem Kota Surabaya, DPW NasDem Jatim pun buka suara. Vinsensius Awey, Wakil Ketua DPW NasDem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik meminta kedua pihak agar saling menahan diri.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dukung Pasangan Fren Pimpin Kota Kediri
"Kami meminta, baik DPC maupun DPD agar saling menahan diri agar situasinya menjadi kondusif. Ketua DPW NasDem Jatim sudah menerima laporan terkait masalah ini. Tunggu saja keputusannya," ujar Awey, Senin (15/3/2021).
Anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 ini berharap kedua kubu tidak lagi membuat gerakan atau statement di luar forum partai. Sebab, DPW akan memfasilitasi forum dialog antara DPC dengan DPD.
Menurut Awey, sesungguhnya masalah yang terjadi ini adalah murni internal Partai NasDem Surabaya. Namun karena adanya kebuntuan komunikasi, akhirnya masalah ini mencuat keluar.
Baca Juga: Nasdem Panaskan Mesin untuk Total Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
"Ini masalah dinamika internal Partai NasDem Surabaya, bukan perpecahan. Nanti DPW akan fasilitasi forum dialog untuk DPC dengan DPD," tandas Awey.
Untuk diketahui, kisruh di Partai NasDem Surabaya berawal dari tuntutan transparansi dana bantuan politik (banpol) dari Kesbangpol Surabaya yang jumlahnya sekitar Rp 517 juta per tahun. Miftakhul Ulum, juru bicara dari 26 DPC menilai Ketua DPD NasDem Surabaya, Robert Simangunsong tidak pernah menjelaskan penggunaan dana banpol tersebut.
Tuntutan kemudian berkembang menjadi mosi tidak percaya kepada Robert Simangunsong, Ketua DPD NasDem Surabaya. Robert disebut arogan dan salah mengurus partai.
Baca Juga: Deny Widyanarko-Mudawamah Daftar ke KPU Kabupaten di Hari Kedua
Sementara itu, Wakil Ketua Nasdem Kota Surabaya, Fatchul Muid membantah tudingan arogan yang dialamatkan kepada ketua DPD. Menurut Muid, Robert itu keras dan tegas, bukan arogan. Demikian pula soal dana banpol, menurutnya sudah dipertnggungjawabkan melalui LPJ ke Kesbangpol dan tembusan ke DPW.
Belakangan juga ada gerakan lain yang menamakan diri Gerakan Kader Penyelamat Partai NasDem Surabaya yang dimotori Edi Frente Gonzales. Hampir senada, mereka menolak kepemimpinan NasDem Surabaya di bawah kepemimpinan Robert Simangunsong. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News