KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berbarengan dengan hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1217, Kamis (25/3), ternyata SMP Negeri 1 Ngasem sedang melaksanakan ujian tatap muka pertama.
Padahal, jadwal Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sangat padat. Usai prosesi peringatan Hari Jadi di Pendopo Panjalu Jayati, Mas Bup Dhito melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMPN 1 Ngasem, guna memastikan kelancaran ujian sekolah.
Baca Juga: Kembangkan SMA Dharma Wanita 1 Pare, Pemkab Kediri Gandeng Putera Sampoerna Foundation
Uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di masa pandemi Covid-19 sendiri sudah mulai dilaksanakan pihak sekolah dengan melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat, sejak Senin (22/3) lalu sampai 5 April 2021. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri Andik Joelistijono, S.Pd.
Menurut dia, ada sebanyak 348 siswa yang ikut ujian, 5 di antaranya tidak bisa mengikuti karena sakit. Ujian tatap muka ini dibagi 3 sesi dalam satu hari. Satu sesi ada 2 kelas, 1 ruang ada 12 siswa. Ujian dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan menerapkan 5M.
Sementara Mas Bup Dhito, sapaan bupati termuda di Indonesia itu, mengatakan bahwa ujian tatap muka yang digelar berjalan baik dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Berikut Arahan Pj Wali Kota Kediri di Workshop Manajemen Kelembagaan Non-Formal
“Alhamdulillah ujian sekolah berjalan baik. Prosesnya dari pintu depan tadi juga sudah dicek suhu, harus menggunakan masker. Artinya sudah tidak diragukan lagilah di SMP 1 Ngasem,” ujar Mas Bup Dhito usai meninjau ruang ujian.
Menurut Mas Bup, yang menjadi perhatiannya adalah saat pergantian shift antara siswa kelas pertama dengan kelas kedua. Ternyata pihak sekolah sudah membuatkan jalur yang berbeda bagi siswa yang pulang dan siswa yang datang, sehingga mereka tidak bertemu.
"Yang ditakutkan biasanya siswa itu kalau misalkan ketemu sama temennya pasti akan ada interaksi dan saya takutnya nanti akan ada klaster baru. Tapi ternyata sudah dipikirkan dari pihak sekolah. Tinggal kita kawal prosesnya, apa yang menjadi persoalan nanti kita diskusikan dengan kepala sekolah dinas pendidikan,” kata Mas Bup.
Baca Juga: 3 Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata, Pj Wali Kota Kediri Berharap Jadi Motivasi
Putra Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini menyimpulkan, pembelajaran tatap muka sudah siap dimulai dengan menggunakan protokol kesehatan.
"Alhamdullilah guru-guru sudah divaksin hampir 70 persen dari dinas kesehatan hingga sudah bisa fokus untuk pengajar," katanya.
Menurut dia, keinginan siswa-siswa untuk belajar tatap muka sangat tinggi. "Karena banyak siswa yang keberatan dengan kuota internet yang harus dikeluarkan. Kita akan lihat dulu setelah ujian sekolah ini selesai. Semoga tidak ada kendala baru. Kita akan ambil keputusan kapan akan bisa dibuka kembali belajar tatap muka," kata bapak satu anak ini.
Baca Juga: Program Pelatihan Santri yang Digagas Bupati Kediri Diapresiasi Pengasuh Ponpes
Mas Bup Dhito juga menambahkan bahwa sampai saat ini vaksinasi sudah dilakukan kepada tenaga pengajar dan lansia, karena mereka semua risiko terpapar cukup tinggi.
“Sampai saat ini yang sudah tervaksin untuk tenaga pengajar belum ada 25 persen seluruh Kabupaten Kediri,” pungkas Mas Bup Dhito. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News