SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai salah satu laboratorium di Surabaya, Granostic Center membuka layanan Tes Saliva atau tes air liur yang setara dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes Saliva ini menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin lebih mudah mendeteksi Covid-19 tanpa harus melakukan suntikan kepada pasien dan hasilnya 96 persen akurat.
Manager Granostic Center Surabaya dr. May Fanny, Sp.P.K., mengatakan bahwa mungkin Tes Saliva ini pertama ada di Granostic. Pihaknya berupaya untuk mengikuti perkembangan mode tes yang sesuai standar WHO terkait pendeteksi Covid-19. Selama ini masyarakat mengenal tes PCR yakni suntik melalui hidung, berikutnya tes GeNose dengan hembusan napas di kantong dan dianalisis dengan alat pendeteksi. Nah, sekarang ada yang namanya Saliva.
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Granostic Siapkan Lab untuk Pemeriksaan Dini
"Sebenarnya ini untuk anak kecil, kan setara dengan PCR jadi tanpa disuntik. Hanya dengan air liur. Namun untuk dewasa juga tidak masalah bagi yang menginginkan. Bisa menunggu 1x24 jam hasilnya sudah bisa didapat," katanya, Senin (29/3/2021).
Syaratnya pun tidak terlalu ribet. Pertama, pasien melakukan puasa 1 jam sebelum mulai dilakukan tes. Selanjutnya, pasien mengumpulkan 1 ml air liur yang akan dipandu tim medis. Nah, untuk mengumpulkan air liur 1 ml tersebut, pasien diharuskan mengisi botol yang disediakan tanpa ada gelembung. Karena itu akan mempengaruhi hasilnya nanti jika ada gelembung.
"Tim medis memberikan tips atau saran supaya tidak terjadi gelembung, yakni pasien diminta untuk memijat-mijat bagian pipi supaya air liur keluar dengan sendirinya tanpa dipaksa," jelasnya.
Baca Juga: Andy Sugar Puas dengan Layanan Home Service Granostic
Setelah selesai, sampel tersebut diberikan pada tim medis dan nanti akan dinilai layak atau tidak untuk dilakukan uji laboratorium. Jadi Tes Saliva ini, pasien bisa melakukannya sendiri tanpa rasa sakit. Untuk lamanya, tentu berbeda-beda karena pengumpulan masing-masing pasien tidak sama.
"Kami berupaya untuk terus melakukan inovasi dan service excellence. Kami buka 24 jam. Karena biasanya kan klinik atau laboratorium swasta buka tidak sampai 24 jam. Hanya di rumah sakit saja yang buka 24 jam, tapi banyak masyarakat yang enggan melakukan di RS," katanya kepada wartawan.
Karena itulah pihaknya berinisiatif membuka 24 jam khusus untuk tes Covid-19, dan tidak menutup kemungkinan akan melayani layanan lainnya. "Bahkan rencananya kami juga akan menggunakan aplikasi dalam satu smartphone. Seperti registrasi, cek history atau rekam jejak, dan lainnya," pungkasnya. (diy/zar)
Baca Juga: Pemkot Surabaya Sulap Lapangan Tembak Jadi Rumah Sakit Pasien OTG Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News