GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ada tiga program prioritas yang saat ini menjadi fokus Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wabup Aminatun Habibah (Bu Min). Yakni penanganan banjir Kali Lamong, infrastruktur jalan, serta kemiskinan dan pengangguran.
Hal ini terungkap ketika Bupati Gus Yani didampingi Wabup Bu Min dan Ketua DPRD Much. Abdul Qodir menggelar fokus grup diskusi (FGD) bersama sejumlah pimpinan perusahaan dan kepala OPD di Ruang Mandala Bhakti Lt. IV Kantor Bupati Gresik, Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
FGD tersebut juga dihadiri beberapa anggota dari Komisi IV DPRD (Bidang Ketenagakerjaan), perusahaan pemberi tenaga kerja, perusahaan penyedia jasa pekerja (PPJP), perusahaan pemborong pekerjaan, dan serikat pekerja/buruh.
Dalam kesempatan itu, Gus Yani menyampaikan beberapa pesan Presiden RI Joko Widodo di masa pandemi Covid-19. Antara lain, pemerintah tidak boleh merencanakan banyak program. Namun, fokus pada satu atau dua target perencanaan yang terukur.
"Sebagai orang muda saya menyampaikan, kalau Pemkab Gresik punya tiga target, yaitu penyelesaian banjir Kali Lamong, penyempurnaan infrastruktur jalan, dan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran," katanya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Gus Yani meminta seluruh stakeholder, baik itu perusahaan pengguna tenaga kerja maupun pengerah tenaga kerja agar berkolaborasi menyukseskan program Pemkab Gresik. "Yaitu mengurangi pengangguran di Gresik dengan menempatkan penduduk Gresik sebagai tenaga kerja," pesannya.
Permintaan Bupati Gus Yani ini sangat serius. Bahkan orang nomor satu di Pemkab Gresik ini menyatakan akan keliling ke beberapa perusahaan untuk memeriksa KTP pekerjanya.
"Kalau memang masih ada perusahaan pengerah tenaga kerja yang masih mengutamakan orang luar Gresik dengan kompensasi tertentu, saya tidak segan-segan untuk meminta kepada perusahaan penyedia tenaga kerja agar menghentikan kontraknya," katanya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sementara itu, Wabup Bu Min mengungkapkan banyaknya alumni sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tidak terserap dunia kerja. Menurutnya, fakta ini tidak sesuai yang diharapkan.
"Kami mohon dukungan dari dunia industri dan pengusaha agar dapat membantu permasalahan ini. Misalnya mengadakan kerja sama dengan SMK dengan memberikan bantuan atau semacam informasi jenis kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan. Hal ini agar masyarakat sekitar industri bisa terserap," pintanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir mengusulkan agar lulusan sekolah seperti SMK bisa terkover lowongan pekerjaan, tata kelola pendidikan diubah agar lebih responsif terhadap industri yang ada. (hud/zar)
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News