PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sampai sekarang Pemkab Pasuruan belum mempunyai solusi untuk mengurangi gunungan sampah rumah tangga di TPA Kenep, Kecamatan Beji.
Upaya kerja sama dengan pihak swasta belum ada titik terang. Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Heru Ferianto. Pihaknya masih mencari solusi untuk mengatasi tumpukan sampah di TPA Kenep. Sejumlah alternatif telah disiapkan. Namum, hasilnya selalu kandas.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Misalnya, upaya untuk menjadikan sampah tersebut sebagai sumber tenaga listrik. Atau, mengolah sampah-sampah itu menjadi briket. Namun, hal itu belum bisa terlaksana hingga sekarang. "Faktor utama masih soal anggaran. Kami masih mencari pihak ketiga yang mau bekerja sama untuk menangani sampah-sampah tersebut," ujar Heru Ferianto saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Menurutnya, mengubah sampah menjadi tenaga listrik tidaklah mudah. Karena biaya yang dibutuhkan sangat besar. Satu tonnya, menghabiskan dana hingga Rp 300 ribu. Jika dikalkulasikan, bisa mencapai Rp 36 miliar setahunnya. Besarnya biaya itu, yang membuatnya mundur.
"Kami juga berencana untuk menjadikan briket. Tapi, belum bisa terlaksana, karena pihak ketiga memilih mundur untuk bekerja sama. Lantaran, ada persoalan di internal perusahaan," bebernya.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifullah Damanhuri, berharap DLH bisa mencari solusi jitu dalam menangani persoalan sampah di TPA Kenep. "Kami minta pihak DLH mencari solusi nyata dalam penanganan sampah di TPA Kenep. Agar sampah sampah di TPA Kenep tidak terus menggunung," pintanya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News