Cak Imin Dianggap Oligarkis-Nepotis, Miliki Sejarah Kelam terhadap Gus Dur

Cak Imin Dianggap  Oligarkis-Nepotis, Miliki Sejarah Kelam terhadap Gus Dur Zannuba Ariffah Chafsoh – akrab dipanggil Yenny Wahid dan A Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Foto: tempo

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr. Imron Rosyadi, juru bicara Zannuba Ariffah Chafsoh – akrab dipanggil Yenny Wahid, menilai bahwa Partai Kebangkitan Bangsa () di bawah kepemimpinan A Muhamin Iskandar () semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.

Karena itu, ia minta para masyayikh atau sesepuh NU mengingatkan .

Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat

“Kami mengetuk kesadaran semua pihak, termasuk internal DPP bahkan para sesepuh, agar mengingatkan dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai, termasuk sejarah masa lalu dalam memperlakukan dalam konflik yang masih terus diingat warga NU,” kata Imron Rosyadi, juru bicara Zannuba Ariffah Chafsoh – akrab dipanggil Yenny Wahid –dalam keterangan persnya, Selasa (13/4/2021). 

Imron Rosyadi melontarkan pernyataan pers setelah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal pasca dilangsungkannya muscab serentak tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah.

Menurut  Imron Rosyadi, tidak sekadar pendiri , tetapi juga cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu.

Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan

“Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada yang memiliki sejarah kelam terhadap sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh. Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di kembali bisa berjalan normal,” tegas Imron Rosyadi.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, ternyata gerakan untuk Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa () makin meluas. “Sudah 102 DPC dan 10 eksponen DPW seluruh Indonesia yang sekarang sedang berkomunikasi dan mendukung MLB,” kata Ketua DPW Kalimantan Barat, Syarif Sabli, Senin (12 April).

Sebelumnya, mantan Ketua DPC Karawang, Ahmad Zamakhsari yang populer dipanggil Jimmy, menyatakan bahwa sudah ada 22 kabupaten dan kota sepakat segera MLB. “Sudah ada 22 kabupaten atau kota sudah sepakat untuk segera membuat muktamar luar biasa atau KLB versi kami, ,” kata Jimmy, Minggu (11/4/2021).

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Namun data itu berubah cepat hanya dalam hitungan jam. “Sekarang sudah 102 DPC dan akan terus membesar dan meluas. Sudah banyak sekali yang kecewa dan sakit terhadap Muhaimin,” kata Syarif Sabli.

Ketika ditanya daerah mana saja yang dukung MLB, secara tegas ia menjawab, “Daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, pokoknya Indonesia bagian Timur,” jelasnya.

"Sekarang (Senin, 12/4/2021) siang ini juga banyak yang lagi mengadakan pertemuan. Membahas MLB. Ini gelombang besar karena sudah tahu semua sepak terjang Muhaimin," katanya lagi.

Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari

Menurut dia, para pengurus itu sekarang sadar bahwa tidak hanya melanggar AD/ART, tapi juga mengkudeta KH Abdurrahman Wahid (), pendiri . Sialnya, kata dia, hanya untuk kepentingan dan keluarganya sendiri, terutama kakaknya.

Sementara seorang aktivis lain menuturkan, dukungan terhadap MLB meluas tidak hanya dari internal , tapi juga kiai-kiai NU. Menurut dia, kiai-kiai NU kecewa karena diisukan mengincar ketua umum PBNU.

“Masak NU dan hanya dikuasai berdua dengan kakaknya, Halim Iskandar. Apalagi setelah muncul isu bahwa Muhaimin akan mencalonkan diri sebagai ketua umum PBNU, sedang Halim Iskandar mau dijadikan ketua umum . Isu itu dimuat semua media, baik Jakarta mampu provinsi. Ini kan sudah parah. Warga NU yang jumlahnya ratusan juta dikadali Muhaimin dan kakaknya, Halim, untuk kepentingan keluarga mereka,” tegasnya.

Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Reses di Desa Kintelan

Namun Anik Maslachah, Sekretaris DPW Jatim, membantah mengincar kursi ketua umum PBNU. 

“Saya sudah mendapat penegasan dari Ketua DPW Jatim, Pak Halim Iskandar, bahwa tidak ada wacana apapun dan memastikan bahwa Gus Ami tetap berkonsentrasi sebagai Ketua Umum DPP . Tidak akan maju sebagai calon Ketum PBNU,” tegas Wakil Ketua DPRD Jatim itu kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (25/3/2021).

Namun sebelumnya Anik Maslachah kepara koran Bhirawa Surabaya sempat membenarkan calon ketua umum PBNU. Menurut dia, tak ada yang tidak mungkin.  (tim)

Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO