KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Makam Auliya Syech Abdullah Mursyad atau Mbah Mursyad di Setono Landean, Desa Bakalan, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, saat Ramadhan ini ramai didatangi oleh peziarah. Namun bila dibandingkan sebelum pandemi, pengunjung Makam Mbah Mursyad jauh berkurang.
Muhammad M. Hariadi (59), seorang Muazin Masjid Syech Abdullah Mursyad, mengatakan bahwa makam Mbah Mursyad sudah bisa dikunjungi peziarah. Hal ini beda dengan Makam Mbah Wasil di Setono Gedong yang masih ditutup selama pandemi.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Makam Mbah Mursyad sudah bisa diziarahi meski harus dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Muhammad M. Hariadi, Senin (19/4).
Menurutnya, ada petugas dari kepolisian yang melakukan pengecekan secara berkala kondisi Makam Mbah Mursyad. "Petugas ingin memastikan bahwa protokol kesehatan telah dilaksanakan," terang Hariadi.
Sebelum pendemi, kata Hariadi, rombongan peziarah dari luar Kediri sering datang dengan menggunakan elf dan bus besar maupun mobil pribadi. Bahkan baru-baru ini ada rombongan dari Malang yang berziarah ke Makam Mbah Mursyad dengan naik 40 elf dan satu bus besar.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Sedangkan saat Ramadhan ini, peziarah yang datang juga terus mengalir dari berbagai kota, terutama menjelang maghrib," terang Hariadi.
(Muhammad M. Hariadi, Muazin Masjid Syech Abdullah Mursyad)
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Samuni (60), salah satu peziarah asal Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, mengaku rutin berziarah ke Makam Mbah Mursyad selama bulan Ramadhan ini.
"Saya ke sini, pertama-tama ya mendoakan Mbah Mursyad agar husnul khotimah. Yang kedua tentu berdoa untuk keselamatan dan kesehatan saya dan keluarga. Sehat dan murah rezeki," kata pria yang mengaku berprofesi sebagai juru pijat ini.
Sekadar informasi, Syech Abdullah Mursyad atau dikenal pula dengan sebutan Mbah Mursyad ditengara hidup pada masa akhir Kerajaan Majapahit atau Kesultanan Demak sekitar abad XV atau XVI.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
Ada banyak versi yang menyebutkan tentang asal-usulnya, di antaranya memiliki garis keturunan dari Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak. Ada juga yang menyatakan bahwa Mbah Mursyad merupakan keturunan dari Sunan Giri, putra Maulana Ishaq. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News