LAMONGAN (BangsaOnline) - Aksi pengumpulan koin sebagai bentuk protes terhadap penyataan Perdana Menteri Australia Tony Abott yang mengungkit bantuan negaranya kepada Indonesia saat musibah tsunami Aceh terus bergulir.
Kali ini puluhan pelajar dari Madrasah ibtidaiyah Maarif Sukodadi Lamongan menggelar aksi penggalangan koin untuk Australia (Senin, 23/2). Aksi juga dimaksudkan untuk mendukung pemerintah agar mengambil sikap tegas terhadap Australia demi membela harkat dan martabat bangsa Indonesia. Dengan membawa kotak kardus bertuliskan 'koin solidaritas untuk mengembalikan bantuan subsidi australia', para pelajar ini berjalan ke pasar yang tak jauh dari sekolah mereka.
Baca Juga: Bersama Australia Government, BNPB Gelar Misi Pemantauan Program Siap Siaga
Kepala Sekolah MI Maarif Sukodadi, Mustofa kepada wartawan mengatakan bahwa aksi para pelajar ini merupakan salah satu bentuk aksi untuk merespon pernyataan PM Australia, Tony Abbot yang mengungkit bantuan pemerintah Australia selama bencana Tsunami beberapa tahun lalu. Koin-koin tersebut, kata Mustofa, akan mereka gabungkan dengan koin-koin lain yang sudah dikumpulkan oleh komunitas-komunitas lain.
Aksi ini, kata Mustofa, juga dilakukan sebagai bentuk pendidikan kebangsaan kepada para siswa agar jiwa dan semangat nasionalisme para pelajar tersebut tetap tumbuh dan berkembang. Lebih jauh, Mustofa mengungkap kalau aksi siswanya ini ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari warga sekitar.
"Ternyata ucapan PM Australia ini juga mendapat respon dari masyarakat, kami tidak menduga kalau tanggapan warga demikian besarnya," akunya.
Baca Juga: Peringati 75 Tahun Diplomasi Australia-Indonesia, Khofifah Apresiasi Kinerja Fionna Hoggart
Hasil pengumpulan koin ini nantinya akan diserahkan kepada pemerintah Australia dan akan terus dilakukan hingga PM Australia, Tony Abbot meminta maaf atas pernyataannya yang menyinggung martabat Bangsa Indonesia. Hasil pengumpulan koin ini, terang Mustofa, akan diserahkan kepada koordinator gerakan pengumpulan koin untuk Australia di Jakarta.
"Aksi semacam ini akan terus kami lakukan hingga PM Australia meminta maaf," tandasnya.
Sementara, salah seorang warga Sukodadi, Zulkifli Zakaria (32) mengaku bangga dengan aksi para siswa MI ini. Zulkifli mendukung dan menyarankan agar gerakan semacam ini juga ada di daerah-daerah lain.
Baca Juga: BRIN Paparkan Penyebab Tingginya Curah Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News