
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Duka mendalam menyelimuti keluarga Kls Isy Raditaka Margiansyah (26) alias Dika, Prajurit TNI AL warga Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Putra kedua dari pasangan Mugiyono (56) dan Sutiah itu menjadi salah satu kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam saat mengikuti latihan di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021) lalu.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
Ayah korban tidak pernah menyangka jika Dika mengalami musibah saat menjalankan tugas. Karena sebelumnya tidak mendapat firasat apapun.
"Tidak pernah menyangka mas, tahunya hari Rabu sore dari berita di televisi," ucap Mugiyono saat ditemui BANGSAONLINE.com di kediamannya, Senin (26/4/2021).
Di mata keluarga, alumnus SMAN 1 Widang itu dikenal anak yang sangat disiplin, jujur, dan berbakti bagi orang tua. Sehingga, pihak keluarga sangat terpukul atas kepergian anak kedua dari empat bersaudara tersebut.
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
"Dika itu orangnya lemah lembut, sopan santun, dan sangat menghormati orang tua," tuturnya.
Mugiono masih mengingat betul kali terakhir bertemu buah hatinya itu pada Senin (5/4/2021) lalu sebelum berangkat bertugas. Bahkan, saat mengantar ibunya medical check up, Dika sempat membelikan ibundanya sebuah mukena, baju, dan perhiasan.
Tak lupa, sambil berpamitan Dika meminta doa restu kedua orang tuanya agar diberikan kesehatan dan keselamatan saat menjalankan tugas.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional MI BAS International Islamic School Tuban
"Ibunya sangat terpukul dengan kepergian Dika. Setelah mendengar kabar semalam, ibunya tidak mau makan dan hanya mengurung diri di kamar," jelas pria empat anak ini.
Semenjak tergabung di TNI Angkatan Laut tahun 2015 silam, praktis Dika menjadi tulang punggung untuk menopang ekonomi keluarga. Karena sang ayah hanya bekerja serabutan dan ibunya menderita sakit.
Seperti biasanya kalau tidak ada tugas berlayar, Dika selalu pulang tiap akhir pekan, paling lama 2 minggu. Namun, kalau lagi tugas berlayar, paling tidak 1 bulan sekali pasti menyempatkan pulang.
Baca Juga: Curi Handphone di Warkop, Seorang Residivis di Tuban Ditangkap Polisi
"Setelah itu pasti selalu menyempatkan waktu untuk mengantarkan ibunya kontrol. Keinginan Dika yang belum tercapai itu yaitu ingin mengangkat adiknya kerja dan memperbaiki rumah," pungkasnya.
Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 yang berisi 53 prajurit TNI AL dinyatakan tenggelam saat mengikuti latihan di perairan utara Bali. Dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402 disebut berada di palung yang berarus kencang.
Tim SAR dari TNI AL, Basarnas, dan bantuan dari negara tetangga telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala. (gun/ian)
Baca Juga: Kios Pupuk Subsidi di Desa Mander Tuban Diduga Tak Bagikan Jatah ke Petani Selama 13 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News